Sok Jago Lawan Arah Ngaku Ketua PP dan Penguasa Wilayah, Endingnya Malah Begini

VIVA – Pemilik mobil Honda HR-V yang ramai di media sosial nampaknya lihai melawan arus, mengaku sebagai Ketua Umum Kelompok Pemuda Pancasila (PP) Semarang dan penguasa daerah.

Perekam menceritakan pengalamannya saat berada di jalan sempit satu arah di Desa Kalongan, Kabupaten Semarang, melalui akun Instagram @yessyayuaryanii.

Dalam video tersebut, sebuah mobil Honda HR-V berwarna putih tiba-tiba melaju ke seberang jalan. Karena jalannya sempit, HR-V tidak melambat meski salah arah.

“Suami saya menurunkan kaca jendela mobil dan berkata, “Nyonya (pengemudi HR-V), mengemudilah sebentar dan belok kiri dulu. Masih ada ruang jadi saya tidak bisa kembali. Itu di belakang. ‘Ada banyak mobil di sisi kanan jalan,’ pengakuan rekaman itu.

“Segera bapak saya yang memakai baju batik langsung turun dari mobil (HR-V) dan menghampiri kami dengan perasaan gembira sambil berkata ‘koe anak e sopo? Ini daerah saya, koe seng mundur.’ awalnya, kami tidak tahu apa yang sedang terjadi. “Kami memiliki niat baik,” katanya. “Selain itu, kami berada di jalur yang benar.”

Apalagi, pria berbaju batik yang akrab disapa Wisnu itu juga mengaku sebagai Presiden sekaligus pengacara Pemuda Pancasila (PP).

Video tersebut memperlihatkan ibu pengemudi HR-V dan Wisnu beberapa kali mencoba merebut ponsel perekam.

Setelah video tersebut viral, Wisnu yang mengaku sebagai Ketua PP sekaligus tokoh daerah yang pernah berperan sebagai guru akhirnya meminta maaf.

Berdasarkan pemberitaan di Instagram @terang_media, Ketua Dewan Pimpinan Pemuda Cabang Pancasila (MPC PP) Kabupaten Semarang, Ali Imron membenarkan bahwa Wisnu bukanlah pimpinan PP seperti yang diklaimnya, melainkan pengurus atau anggota.

Pemuda Pancasila akan meminta maaf dan melakukan audit terhadap anggota yang menunjukkan arogansi.

“Sesungguhnya kami atau saya selaku Ketua Umum Komite Pemuda Pancasila mohon maaf dan mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahpahaman yang terjadi antara Mas Wisnu dan Michael malam ini,” kata Ali Imron.

Dan kami sangat menyayangkan, Wisnu mengatasnamakan tokoh pemuda Pancasila tanpa sepengetahuannya. Padahal, (Wisnu) bukan tokoh pemuda Pancasila, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *