Sombongnya Murid Valentino Rossi Bilang Begini saat Ducati Pilih Marc Marquez

VIVA – Marc Marquez resmi dikontrak Ducati untuk MotoGP musim depan. Baby alien menggantikan Anya Bastianini atau menjadi rekan setim Francesco Bagnaia yang merupakan murid Valentino Rossi.

Namun langkah tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan petaka lebih lanjut bagi Ducati Corse. Mengingat Marc Marquez selalu bersaing ketat dengan Paco di lapangan, hal itu terjadi hampir di setiap balapan musim ini.

Persaingan kedua balapan tersebut menjadi tontonan menarik di lintasan, sehingga tak menutup kemungkinan keduanya akan bersaing sengit meski satu tim seperti yang dialami pabrikan lain.

Contohnya adalah kasus mendiang Nicky Hayden yang merupakan rekan setim Dani Pedrosa di Honda, atau seperti kubu Yamaha yang menyertakan Jorge Lorenzo saat masih memiliki Valentino Rossi.

Langkah Ducati dinilai terlalu egois karena menyatukan dua kaca depan dalam satu payung. Rivalitas MM93 dengan Peco mulai memanas saat keduanya bertabrakan hingga terjatuh di MotoGP Portugal.

Bak balas dendam seorang guru kepada muridnya, perseteruan mereka kembali terjadi di MotoGP Spanyol, di mana Bagnaia berhasil merebut posisi pertama setelah memenangkan duelnya dengan Marc Marquez menjelang balapan berakhir.

Sangat kesal karena dikalahkan di negara asalnya, bayi alien ini mengamuk selama MotoGP Prancis, berhasil mengalahkan murid magang Rossi di lap terakhir dan finis kedua.

Maka tak heran jika juara bertahan MotoGP itu memilih mempertahankan Bastianini ketimbang mendapatkan rekan setim baru seperti Marc Marquez.

 “Banyak hal yang akan selalu dikatakan, beberapa orang akan mengatakan bahwa kami akhirnya bersaing secara setara. Namun hal yang sama terjadi pada Enea,” ujarnya, dikutip Motosan.es dan Gazzetta, Kamis 6 Juni 2024.

Meski begitu, pebalap jebolan Akademi VR46 itu merasa tertantang karena rekan setimnya merupakan juara dunia 8 kali dan dalam hal jam terbang setara dengan gurunya.

“Tetapi saya senang dengan tantangan seperti ini, kita tidak boleh merasa iri satu sama lain. Martin dan Marquez sekarang memiliki hal yang sama dengan tim mereka dibandingkan dengan saya di sini,” ujarnya.

“Dia akan menyumbangkan pengalamannya, yang akan berguna untuk pengembangan (motor baru musim depan). Sejujurnya, itu (nilai Marc) tidak mengubah banyak hal bagi saya, saya bekerja untuk diri sendiri dan tim tim saya, ” lanjutnya Dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *