Jakarta, Titik Kumpul – Pengakuan Hanna Al Rashid soal royalti yang belum dibayar dari video “Dia Milikku” milik Yovie & Nuno sempat menghebohkan publik beberapa waktu lalu.
Usai viralnya isu tersebut, Sony Music Indonesia selaku label yang menaungi Yovie & Nuno akhirnya muncul. Mari kita lanjutkan menelusuri seluruh artikel di bawah ini.
Dalam keterangan resminya, Sony Music Indonesia memberikan klarifikasi bahwa Yovie & Nuno dan Yovie Widianto tidak bertanggung jawab langsung dalam membayar royalti kepada para talent yang terlibat dalam video tersebut.
“Dapat kami katakan bahwa Yovie & Nuno dan Yovie Widianto tidak bertanggung jawab atas produksi video musik tersebut. Penerbit/label rekamanlah yang melakukan pemesanan dan pembayaran kepada Production House (PH),” jelas Sony Music.
“Ruang lingkup pekerjaan PH dalam sebuah video musik bertanggung jawab atas konsep kreatif, rencana produksi, ketersediaan dan pembayaran talent/model, dan seluruh aspek teknis lainnya dalam pembuatan sebuah video musik,” lanjutnya.
Sony Music Indonesia meminta maaf atas kejadian tersebut kepada tiga pihak yaitu Yovie & Nuno, Yovie Widianto dan Hannah Al Rashid.
“Dalam hal ini, kami juga ingin meminta maaf kepada Yovie & Nuno, Yovie Widianto dan Hannah Al Rashid atas gangguan yang terjadi,” tulis mereka dalam keterangan resmi.
Sony Music berharap dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat dapat memahami permasalahan sebenarnya dan menghindari kesalahpahaman.
Mereka pun menghimbau semua pihak untuk mendukung karya anak negeri.
Sebelumnya, Hanna Al Rashida mengungkapkan melalui akun media sosialnya bahwa dirinya tidak dibayar untuk perannya dalam video “She’s Mine”.
Faktanya, video tersebut telah dipublikasikan sejak tahun 2007.
“Untuk video Janji Suci saya dibayar tunai £100 (Rp 1,9 juta). Lalu mereka meminta saya untuk mengerjakan video She’s Mine keesokan harinya…DAN SAYA TIDAK BISA DIBAYAR UNTUK ITU! Sejauh ini saya tahu Jovia masih berhutang jasaku seratus pound,” kata Hannah di akun X-nya.