JAKARTA – Perusahaan bus (PO) biasanya menyediakan waktu keberangkatan dua jam bagi penumpangnya. Pertama pada pagi hari dan kedua pada sore hari.
Saat melakukan perjalanan pada malam hari, hal ini biasanya menjadi tantangan bagi pengemudi bus karena minimnya penerangan jalan.
Namun, ternyata pengemudi bus lebih memilih melakukan perjalanan pada malam hari dibandingkan siang hari.
Sopir bus PO Sinar Jaya membeberkan alasan dirinya lebih memilih berkendara pada malam hari.
“Ya, aku lebih suka mengemudi di malam hari.” Tergantung selera, ada yang berbeda untuk setiap pengemudi. Mata saya tidak perih kalau malam karena selalu panas dan tidak macet di jalan raya,” ujarnya beberapa waktu lalu saat ditemui Titik Kumpul Otomotif.
Menurut pengakuan para pengemudi bus jurusan Jakarta-Cilacap, banyak pengemudi yang seenaknya berkendara di siang hari dan tidak memperdulikan keberadaan kendaraan besar.
“Dari pagi hingga sore, motor (naiknya) penyayang.” Kalau mau, kalau berani dekati bus itu,” ujarnya.
Sopir bus ini juga menemukan bahwa pengemudi kendaraan kecil mengemudi lebih agresif di siang hari.
“Misalnya bus dan sepeda motor saling berdekatan, tapi sepeda motor hanya bersenang-senang.” Bahkan, kami tidak sempat melihatnya dari samping karena adanya titik buta, yaitu tidak mungkin mengerem secara tiba-tiba, karena bus tidak akan langsung berhenti setelah direm. Penghentian total memakan waktu beberapa detik,” jelasnya.
Oleh karena itu, sopir bus ini lebih memilih melakukan perjalanan pada malam hari.
“Kalau soal makanan, saya lebih suka jalan-jalan malam. Lebih tenang, senyap dan tidak melukai mata,” tutupnya.