Sopir Truk Tak Sadar Ditabrak hingga Porsche Nyangkut dan Terseret 150 Meter

Jakarta, 19 Juni 2024 –  Sebuah mobil mewah Porsche menjadi viral setelah menabrak bagian belakang truk di tol pusat kota dekat GT Kuningan, Jakarta hingga menewaskan pengemudinya. Ternyata ada fakta mengejutkan tentang pengemudi truk tersebut.

Sopir Prosche diketahui warga Mampang, Jakarta Selatan berinisial TP (31 tahun). TP tewas tak lama setelah mobil Porsche yang dikendarainya menabrak bagian belakang truk penuh besi keras.

Kecelakaan itu terjadi pada Rabu (19/6/2024) dini hari sekitar pukul 01.40 WIB di KM 5+200 B sebelum GT Kuningan 2. Kronologi kecelakaan bermula saat Prosche melaju dari arah Barat atau Semanggi menuju Timur atau Kuningan. 

“Di KM 5+200 sebelum GT Kuningan 2, Prosche menabrak bagian belakang truk besi,” tulis keterangan TMC Polda Metro Jaya pada Rabu, 19 Juni 2024.

Ternyata pengemudi truk tersebut tidak menyadari bahwa mobilnya ditabrak oleh mobil Porsche. Demikian diungkapkan Kepala Seksi Kecelakaan Jalan, Subbagian Pembinaan dan Penindakan Divisi Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kompol Diella Kartika Artha.

Sopir truk Mitsubishi tidak tahu, kata Diella seperti dikutip berita Titik Kumpul pada Rabu 19 Juni 2024.

Akibatnya, Porsche tersebut terseret sejauh 150 meter setelah menabrak bagian belakang truk. Porsche tersebut dihentikan karena pengemudinya tidak mengetahuinya. Kecelakaan tersebut diduga akibat kecerobohan pengemudi. Kasusnya masih ditangani polisi.

“Dia ditangkap dan dibawa sejauh 150 yard,” ujarnya lagi.

Baca juga: Kita Belajar dari Kematian Pengemudi Porsche yang Menabrak Bagian Belakang Truk di Tol Pusat Kota

Belajar dari kecelakaan tersebut, jalan tol seringkali mengalami kecelakaan karena berbagai faktor yang saling berkaitan. Salah satunya adalah pengemudi tidak fokus dalam berkendara dan hal ini menyebabkan masalah tersebut terjadi.

Senior Safety Instructor and Defense Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kondisi dan medan jalan tol memiliki karakteristik yang berbeda dengan jalan perkotaan. 

“Jalan ini medannya mulus, relatif panjang dan tidak berkelok-kelok sehingga cenderung ‘memikat’ pengendara untuk menginjak pedal gas tanpa memperhatikan batas kecepatan kendaraan,” kata Sony saat itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *