Sosok Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

JAKARTA – Dian Andriani Ratna Dewi menjadi perwira tinggi (pati) Korps Angkatan Darat (Kowad) pertama yang menyandang pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) atau jenderal bintang dua di TNI AD.

Mengutip laporan Dispenad tertanggal Jumat 17 Mei 2024, Dian dipromosikan dari Brigadir Jenderal (Brigjen) menjadi Mayor Jenderal (Mabesad) di Mabes TNI Angkatan Darat pada Rabu 15 Mei 2024.

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) TNI Tandyo Budi Revita mengatakan, kenaikan pangkat tersebut merupakan bentuk pengakuan atas pengabdian Dian terhadap lembaga dan negara.

Lantas seperti apa sosok jenderal bintang dua perempuan pertama di TNI ini?

Pemilik nama lengkap adalah Direktur TNI Dr. dokter. Dian Andriani Ratna Dewi, Sp.KK., M.Biomed (AAM)., M.A.R.S., S.H., M.H., FINSDV., FAADV, saat ini menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Pendidikan dan Pengembangan Universitas Pertahanan Nasional (Wunhan) .

Dian memulai karir militernya pada tahun 1989 setelah lulus dari Sekolah Sepamilsuk II yang sekarang disebut Sekolah Perwira Militer Tentara Nasional Indonesia (Sepa PK TNI). Misi pertamanya adalah Kesdam IV/Diponegoro.

Selama bertugas di Jawa Tengah, Dian memperdalam ilmu kedokterannya dengan memperoleh gelar sarjana dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, lulus pada tahun 1992.

Ia kemudian mempelajari ilmu kulit dan kelamin di Universitas Indonesia (UI), lulus pada tahun 2002.

Ia lahir di Bandung pada 3 Juni 1966, kemudian meraih gelar Magister Ilmu Biomedis dari Universitas Udayana Bali. Beliau lulus pada tahun 2011 dengan gelar M.Biomed.Sc.

Selain itu, Direktur Dian meraih gelar Magister Administrasi Rumah Sakit dari Universitas Respati, Indonesia. Ia lulus pada tahun 2012 dengan gelar MARS.

Ia kemudian melanjutkan studi magisternya dengan mata kuliah hukum di Fakultas Hukum Militer AHM. Pada tahun 2020, beliau lulus dengan gelar Magister Hukum (MH).

Selanjutnya Dian mendapatkan gelar doktor dari Universitas Borobudur dan mendapatkan gelar doktor pada tahun 2022.

Sederet pengalaman tersebut akhirnya membawa Diana ke RSPAD Gatot Subroto pada tahun 2019, di mana ia menjabat sebagai petugas Kulkel saat itu.

Dua tahun kemudian, ia dipercaya bertugas di Komite Etik RSPAD RS Gatot Subroto dan akhirnya dipanggil menjadi dosen di Sekolah Tinggi Bela Negara.

Dian telah mengajar berbagai mata pelajaran termasuk dasar-dasar kepemimpinan, gizi dan kesehatan, kedokteran militer, imunologi, etika kedokteran, dan hukum kesehatan. Selain itu, Dian juga pernah mengajar mata kuliah jaringan pendukung kulit dan muskuloskeletal, kesehatan reproduksi, penelitian kedokteran, infeksi tropis, dan filsafat ilmu pertahanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *