Sosok Indriana, Korban Tewas Cinta Segitiga Maut yang Libatkan Caleg DPR

Jakarta – Korban pembunuhan di Bogor, Indriana Dewi, kerap memiliki barang-barang mewah meski berasal dari keluarga menengah.

Saat dibunuh pacarnya, Didot Alfiansyah, Indriana Dewi mengenakan jam tangan Rolex dan tas Louis Vuitton.

Bahkan dalam foto yang beredar di media sosial, Indriana Dewi tampil mewah. Dia berasal dari Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.

Dalam foto yang beredar di media sosial, Indriana Dewi mengenakan hijab dan mengenakan blazer serta sepatu hak tinggi dengan rapi. Ia juga membawa tas Coach berwarna coklat dan terlihat mengenakan gelang emas besar di lengan kanannya serta sebuah cincin. Latar belakang dan kronologi pembunuhan

Motif pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24) diketahui karena terlibat cinta segitiga yang fatal. Korban meninggal di Babakanmadang, Kabupaten Bogor, dan jenazahnya ditemukan di Banjar, Jawa Barat.

Pasangan Devara Putri (DP) dan Didot Alfiansyah (DA) menjadi dalang pembunuhan tersebut. Mereka menyewa pembunuh bayaran bernama Muhammad Reza (MR) untuk melakukan operasi tersebut.

Menurut Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan, motif utama yang melatarbelakangi aksi tersebut adalah rasa cemburu.

Pembunuhan ini bermula ketika seorang wanita berinisial DV mengetahui kekasihnya DA juga menjalin hubungan dengan korban. DV yang terbakar rasa cemburu kemudian meminta DA untuk membunuh korban.

Jaksa kemudian menerima dengan mengajak temannya berinisial MR atau RZ untuk melakukan pembunuhan terhadap korban. Berdasarkan penjelasannya, pelaku berencana membunuh korban sejak 15 Februari 2024.

“Mereka semua melakukan itu secara terencana lalu mencari tempat aman untuk membunuh korban,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan.

Sedangkan eksekusi dilakukan di dalam mobil Avanza berwarna hitam di Jalan Bukit Pelangi, Sentul, Bogor pada 20 Februari 2024.

Usai melakukan aksi keji tersebut, DA dan RZ berangkat ke Jakarta untuk menjemput DV, serta jenazah korban yang masih berada di dalam mobil sewaan.

Pada Rabu, 21 Februari 2024, pelaku membawa jenazah korban melintasi Tol Cipali menuju Pangandaran. Namun sesampainya di Kuningan, mobil pelaku mogok sehingga mobilnya diderek atau diderek ke bengkel. Berdasarkan keterangannya, korban terkesan sedang tertidur saat berkendara.

“Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di kursi belakang karena bisa dijadikan tempat tidur,” ujarnya.

Selanjutnya pada sore hari tanggal 23 Februari 2024, RZ membuang jenazah korban ke jurang di Kota Banjar, Jawa Barat. Jenazah korban sebelumnya ditutupi selimut. Selain itu, pelaku juga merampas seluruh barang milik korban. Setelah itu, pelaku kembali ke Jakarta.

Tiga hari kemudian, tepatnya sore hari tanggal 25 Februari 2024, jenazah korban ditemukan warga sekitar dalam keadaan terbungkus selimut dengan bau tak sedap yang menyengat. Dari ditemukannya jenazah korban, pembunuhan berencana terhadap beberapa kekasih dan eksekutornya akhirnya terungkap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *