Sosok Maria Montessori yang Menginsipirasi Ki Hajar Dewantara dalam Dunia Pendidikan

Titik Kumpul – Dalam sejarah pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai bapak pendidikan nasional yang meninggalkan jejak besar dalam perkembangan pendidikan tanah air hingga perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Namun Ki Hajar rupanya terinspirasi oleh Dewantara Maria Montessori, seorang pendidik berpengaruh asal Italia, sebelum mendirikan Taman College Siswa yang memberikan akses pendidikan bagi masyarakat adat. Lebih lanjut tentang sosok Maria Montessori yang menginspirasi bapak pendidikan nasional Indonesia. Gambar Maria Montessori

Maria Montessori lahir di Italia pada tahun 1870. Lahir di Chiaravalle. Orangtuanya mengarahkan dia untuk belajar, tapi dia lebih ke belajar. Namun setelah beberapa waktu; Montessori menyadari bahwa dia bukanlah seorang insinyur dan memutuskan untuk mengejar karir di bidang kedokteran. Prestasi Montessori mencapai puncaknya ketika ia menjadi wanita Italia pertama yang menerima gelar doktor di bidang kedokteran.

Pada awalnya, Montessori bekerja di klinik psikiatri di Universitas Roma dan mengembangkan ide-ide baru tentang keterbelakangan mental. Dia menyadari bahwa masalahnya lebih pada pendidikan daripada medis. Oleh karena itu, Montessori mulai melatih anak-anak tersebut dengan cara yang berbeda dibandingkan anak-anak pada umumnya.

Pada tahun 1907, Montessori mendirikan Casa Dei Bambini, yang diterjemahkan sebagai “Rumah Anak-Anak”, di lingkungan miskin di Roma. Casa Dei Bambini menjadi cikal bakal apa yang sekarang disebut Sekolah Montessori. Berfokus pada anak-anak di bawah usia lima tahun, metode pendidikan Montessori berfokus pada kemandirian dan kepercayaan diri.

Salah satu metode utama Montessori adalah pembelajaran mandiri, dimana anak dapat memilih sendiri aktivitasnya dalam lingkungan yang terstruktur. Penting untuk kemampuan berpikir kritis anak; Hal ini diyakini dapat mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian. Metode Montessori menyenangkan dan juga Ki Hajar Dewantara mengangkat pentingnya keterlibatan pembelajaran dalam seluruh kehidupan sehari-hari anak.

Ide baru tersebut terinspirasi oleh Ki Hajar Dewantara ketika ia mengetahui tentang Maria Montessori saat berada di pengasingan di Belgia. Sekembalinya ke Indonesia, Ki Hajar Dewantara membawa ide-ide Montessori dan menyesuaikannya dengan kondisi alam dan sosial di Indonesia. Hal ini berujung pada berdirinya pendidikan di Taman Siswa yang kemudian ia dirikan.

Taman Siswa yang menerapkan prinsip pendidikan Montessori tidak hanya memberikan akses pendidikan kepada banyak masyarakat adat, tetapi juga kebebasan; Hal ini juga menanamkan rasa percaya diri dan keterampilan berpikir kritis pada siswanya. Hingga saat ini, warisan Maria Montessori masih hidup melalui lembaga-lembaga yang mempraktikkan metode Montessori, termasuk Sekolah Menengah Montessori Yogyakarta di Indonesia.

Maria Montessori melalui perjalanan hidup dan kontribusinya terhadap dunia pendidikan tidak hanya menginspirasi Ki Hajar Dewantara, namun mengungkapkan pendekatan pendidikan humanistik yang berfokus pada perkembangan alamiah anak. Pendidikan Montessori, yang memahami pentingnya kemandirian dan individualitas setiap anak, terus menjadi sumber bagi para pendidik di seluruh dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *