Starlink Jadi Pelengkap SATRIA-1

VIVA Tekno – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan Starlink merupakan pelengkap Layanan Satelit Republik Indonesia atau SATRIA-1 yang menjangkau puskesmas daerah atau puskesmas daerah yang berada di daerah tertinggal, perbatasan, dan terpencil ( 3T) .

Relevan bagi mereka yang tidak bisa dilayani SATRIA-1, ujarnya di Jakarta, Jumat, 31 Mei 2024.

Ia juga mengatakan, layanan SATRIA-1 yang dikelola Badan Akses Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memiliki total 150 Gbps.

Dengan kemampuan tersebut, 37.000 situs aplikasi publik dapat mengakses layanan internet dari SATRIA-1.

Fasilitas umum yang dapat diakses layanan telepon satelit antara lain fasilitas kesehatan, lembaga pendidikan, kantor pemerintahan, dan kantor keamanan di kawasan 3T.

“Oleh karena itu, ada daerah-daerah yang tidak bisa dijangkau oleh SATRIA-1 sehingga memerlukan link lain. Dan ini (Starlink) hanya tambahan saja,” jelas Wamenkominfo.

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kerja sama dengan Starlink pada 20 Mei 2024 untuk menyediakan layanan internet bagi puskesmas setempat di wilayah 3T.

Dari 10.000 Puskesmas di Indonesia, sekitar 745 belum memiliki internet sama sekali dan 1.475 memiliki akses internet terbatas. Semuanya tersebar di 7.000 pulau di Indonesia.

Uji coba layanan internet Starlink tersedia di Puskesmas Sumerta Kelod di Denpasar dan Puskesmas Bungbungan di Klungkung – keduanya di Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *