Titik Kumpul – Gembong teroris divisi OPM (KST) Undius Kogoya harus menanggung akibatnya karena melakukan penyerangan di wilayah Intan Jaya, Papua Tengah.
Bagaimana mungkin lima anggota penting kelompok itu harus kembali ke lapangan dalam keadaan mayat, ya, mati.
Pengumuman resmi yang diterima pasukan Titik Kumpul pada Jumat 25 Januari 2024 menyebutkan lima pimpinan OPM yang tewas adalah Oni Kobogaun, Yusak Sondegaun, Zacius Sondegaun, Melkias Matani alias Harisatu Nambagani dan Agustin.
“Selain itu, dua anggota KST mengalami luka berat dan dirawat di markasnya di dalam hutan. Dua orang yang terluka adalah Jaringan Belau dan Kanus Kogoya,” kata Direktur Komunikasi Komando Gabungan Daerah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Tzu Gusti Nyoman Suriastava.
Menurut Kolonel Tzi Gusti Nyoman Suriastava, saat terjadi serangan teror selama empat hari yang dilakukan OPM di kawasan Intan Jaya. Padahal, Undius sudah menyiapkan rencana untuk membunuh penjaga sebanyak-banyaknya. Baik pasukan KANDANG maupun Brimob, Polry.
Maka dalam rencananya, Undius memerintahkan anak buahnya untuk berkonsentrasi menyerang wilayah Sugapa. Sasarannya adalah pesawat sipil yang terbang dari Bandara Bilgai menuju Sugapa. Undius bahkan memerintahkan anak buahnya untuk membunuh seluruh orang di kota yang menjadi titik penyerangan.
“Undius memerintahkan untuk membunuh orang bila perlu dan membakar honai untuk membuang apa pun yang ditemukan,” kata Kolonel Tzi Gusti Nyoman Suriastava.
Secara keseluruhan, rencana pertumpahan darah Undius Kogoya gagal total. Padahal pada hari pertama penyerangan di Mamba, OPM berhasil membunuh Brimob Polre anggota Satgas Perdamaian Cartenz.
Prajurit TNI Angkatan Udara, Yonif 330/Tri Dharma, Kostrad, Satgas Mobile TNI Angkatan Darat menewaskan lima petugas OPM di Satgas Mandala IV Komando Pasukan Khusus (Kopasus).
Sementara itu, ratusan warga Intan Jaya masih tinggal di pengungsian setelah diusir aparat TNI. Masih menyakitkan bagi mereka untuk kembali ke negaranya.
Baca: Bayar 5.000, Pasukan Tengkorak TNI Kostrad Bikin Nenek Ini Jerit Kegembiraan.