Jakarta – Saat ini, Berbagai merek dan model mobil terbaru bermunculan di pasar Indonesia untuk memenuhi keinginan konsumen yang menginginkan mobil dengan teknologi modern dan desain inovatif.
Namun banyaknya pilihan mobil belum mampu mendongkrak angka penjualan mobil dalam negeri.
Menurut Gaikindo, penjualan mobil di dalam negeri bertahan di angka 1 juta selama 10 tahun terakhir.
Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian berupaya terus mendorong industri otomotif untuk meningkatkan penjualan mobil di dalam negeri.
Putu Juli Ardika Metal sebagai Plt. Mesin, Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) mengatakan diperlukan langkah strategis untuk mewujudkan hal tersebut.
“Langkah-langkah strategis tentunya diperlukan untuk meningkatkan penjualan mobil di dalam negeri,” ujarnya mengutip Titik Kumpul Otomotif saat berbicara di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Meski penjualan dalam negeri masih stabil di angka 1 juta, Putu mengatakan produksi terus meningkat untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Ia mengatakan, “Industri otomotif kita masih kompetitif karena produksi otomotif dalam negeri membutuhkan pasar ekspor.”
Pada tahun 2016, tren pertumbuhan pengiriman mobil tercatat sebesar 194.000 unit. Pada saat yang sama, akan mencapai 506.000 unit pada tahun 2023.
Saat ini, Mobil buatan Indonesia ini laris di pasar Meksiko dan Amerika Utara. Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor kendaraan rakitan penuh ke Meksiko mencapai 23.145 unit antara Januari hingga Mei 2024.
Sekretaris Jenderal Gaikindo Kuku Kumara mengatakan pasar Meksiko lebih besar dibandingkan Indonesia.
“Ini pasar yang tidak bisa kita anggap remeh, sehingga harus kita tanggapi dengan serius,” kata Kukuch dikutip Titik Kumpul Otomotif di gedung Kementerian Perindustrian.
Kukuch juga mengatakan, ada empat produsen mobil yang mengekspor mobil ke Meksiko tahun ini: Hyundai, Honda Toyota dan Suzuki.