Titik Kumpul Showbiz – Bella Hadid terus menunjukkan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina dari Israel yang semakin memperparah serangan tanpa ampun dari Gaza ke Rafah. Ribuan warga Palestina meninggalkan Rafah setelah Israel menembakkan roket yang menewaskan puluhan orang. Pada tanggal 27 Juni, terjadi lagi bom yang menyebabkan api menjalar ke kamp pengungsi dan rumah-rumah di sekitarnya.
Sebagai selebriti berdarah Palestina, Bella Hadid menyatakan dukungannya terhadap jaminan kebebasan dan keadilan bagi warga Palestina. Dalam koleksi barunya, Bella Hadid menuliskan pesan yang meminta semua orang di dunia untuk memperhatikan masalah genosida. Pindah, oke?
“Walaupun saya tetap harus berangkat kerja, meski melalui kengerian ini, membawa budaya kita membuat saya bangga menjadi orang Palestina dan saya ingin dunia terus melihat Palestina kemanapun kita pergi,” tulis Bella Hadid di Instagram pada Rabu, 30 Mei , 2024.
Melalui kumpulan ini, Bella Hadid pun mengajak netizen untuk mengetahui lebih jauh isu genosida yang sedang terjadi di Palestina. Anda juga menyimpan semua pengetahuan Anda tentang urusan internasional di akun Anda agar dapat dilihat semua pengguna media sosial.
“Tolong pelajari tentang pendudukan dan genosida yang saat ini terjadi di Gaza,” kata Bella Hadid.
Dalam foto yang dibagikan, Bella Hadid mengenakan pakaian berbahan kain keffiyeh. Pakaian dua warna ini sering digunakan sebagai hiasan kepala tradisional yang dikenakan oleh pria Timur Tengah. Di Indonesia sendiri, bahan ini digunakan sebagai sorban yang dikenakan oleh para pria.
Bella Hadid sengaja memamerkan gaun berbahan kain keffiyeh sebagai simbol kecintaannya pada Palestina. Ia ingin mempersembahkan kepada dunia karya seni karya keturunan Palestina.
Pengaruh internasional menjelaskan bahwa pola pakaian keffiyeh Palestina menggambarkan berbagai motif seperti daun zaitun yang melambangkan kekuatan, ketekunan dan daya tahan. Motif berbentuk jaring yang menjadi bagian terbesar keffiyah mencerminkan hubungan nelayan Palestina dengan laut. Ini menandakan kelimpahan dan rahmat komunitas.
“Bagi banyak dari kita, laut juga berarti kebebasan. Apalagi bagi warga Palestina yang tinggal di wilayah barat dan tidak memiliki akses laut karena keterbatasan mobilitas,” ujarnya.
Ada pula gelombang laut yang mengingatkan kita pada kekuatan dan ketangguhan rakyat Palestina yang telah menjalani 73 tahun pendudukan dan penindasan militer.