Penajam Paser Utara, VIVA – Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pertama kali digelar di Ibu Kota Pulau (IKN), Kalimantan Timur, pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Berbeda dengan cuaca saat itu sebelum. digelar di Istana Merdeka, Jakarta.
Hal itu diakui Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC), Raja Sapta Oktohari. Menurutnya, suasana ajang di IKN seolah membawanya kembali ke atmosfer Olimpiade Paris 2024 kemarin.
Raja mengaku mengenang kembali masa-masa Kontingen Muda Indonesia meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 saat ajang di IKN. Sebab, apa yang diraih belakangan ini akan mengingatkan kenangan 32 tahun lalu saat Indonesia meraih dua medali emas.
Raja juga mengatakan, penganugerahan dua medali emas dan satu medali perunggu di Olimpiade Paris 2024 merupakan kado terbaik dalam rangka HUT Indonesia ke-79. Menurut dia, rasa bangga tersebut tidak hanya pada diri individu saja, namun juga terhadap eksistensi nilai-nilai etnis yang diakui.
“Sekarang kami tidak akan pergi dengan tangan kosong. namun dengan 2 penghargaan emas dan 1 perunggu. “Ini kado terbaik karena 32 tahun lagi Indonesia akan punya dua emas,” kata Raja usai upacara.
“Banyak perbedaannya, saya tidak bisa menjelaskannya. Sejak saya datang, suasananya berbeda. Suasana itu tentu kita rasakan ketika atlet kita meraih emas. Ini bukan soal rakyatnya tapi soal nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki. pikir,” lanjutnya.
Ternyata, tim Indonesia berhasil meraih tiga medali. Tiga medali diperoleh dari cabang speed skating (atletik) putra melalui jasa Veddriq Leonardo, tim angkat besi 73 kilogram (kg) putra Rizki Juniansyah, dan tunggal putri bulu tangkis Indonesia Gregoria Mariska Tunjung.
Veddriq dan Rizki meraih dua medali emas, sedangkan Gregoria meraih perunggu. Hasil tersebut membawa tim Indonesia menduduki peringkat ke-39 dunia dan peringkat kedua Asia Tenggara di belakang Filipina pada Olimpiade Paris 2024.
