Jakarta – Perkembangan elektrifikasi di Indonesia menjadi tonggak sejarah besar dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah terus mendorong adopsi kendaraan listrik dengan memberikan berbagai fasilitas, seperti insentif.
Di Indonesia sendiri, elektrifikasi tidak hanya melulu soal mobil listrik. Namun ada juga kendaraan Hybrid (HEV) dan Plug-in Hybrid.
Sayangnya, saat ini pemerintah hanya memberikan insentif untuk mobil listrik. Soal insentif mobil Hybrid, pemerintah mengaku masih memperdebatkan hal tersebut.
Hal ini disampaikan Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia.
“Insentif mobil hybrid masih dibicarakan antara Kemenperin dan Presiden. Bahkan, permintaan ke arah itu sudah ada karena penjualan Hybrid saat ini lebih tinggi dibandingkan mobil listrik,” ujarnya saat ditemui di pameran IIMS 2024. JIEXpo Kemayoran, Jakarta, dikutip Titik Kumpul Automotive.
Menurut Menteri Airlangga, pemerintah masih mengkaji masalah ini, “(Kendaraan) Hybrid akan kita pelajari lebih lanjut,”
Sebagai informasi, saat ini Pemerintah hanya memberikan dukungan terhadap mobil Hybrid dengan persentase tertentu berupa pembebasan pajak. Hal ini juga tertuang dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Pembebasan PPnBM, PMK Nomor 38 Tahun 2023 tentang Insentif PPN 10 Persen, dan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 tentang Pembebasan BEV CBU Impor.
Berdasarkan peraturan PP Nomor 7 Tahun 2021, kendaraan hybrid di Indonesia hanya mendapat keringanan PPnBM berdasarkan kapasitas dan emisi silinder, dengan nilai nominal berkisar antara 15 persen, 20 persen, hingga 30 persen.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional yang mendapat keringanan PPnBM sebesar 15 persen hingga 75 persen.
Di sisi lain, Pemerintah saat ini masih fokus memberikan insentif pada kendaraan listrik.
Di saat yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong perkembangan elektrifikasi di Indonesia dengan menurunkan pajak pertambahan nilai (PPN).
Saya yakin ini akan mendorong penjualan (mobil listrik) dan juga subsidi bagi pabrik mobil listrik di Indonesia, kata Jokowi.