Sudah Ada 3 VPN yang Ditutup Kemenkominfo

Jakarta, VIVA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mengambil langkah penting untuk memerangi maraknya budaya perjudian online di tanah air.

Upaya terbaru adalah membatasi akses ke layanan jaringan pribadi virtual (VPN), yang sering digunakan oleh pemasar online untuk menyembunyikan identitas dan lokasi mereka.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengumumkan tiga layanan VPN gratis ditutup karena kedapatan banyak digunakan untuk aktivitas ilegal tersebut.

Menurut Direktorat Jenderal Sistem Informasi (Ditjen Aptika), terdapat 23-30 perusahaan di Indonesia yang menyediakan layanan VPN gratis. Dari jumlah tersebut, tiga layanan diketahui paling banyak digunakan untuk game online.

“Semua VPN gratis yang mengandung konten negatif akan kami blokir secara serius pada tahap selanjutnya,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di Jakarta Pusat, Rabu, 1 Agustus 2024.

Langkah kami sebagai VPN gratis lebih mudah diakses oleh masyarakat umum, termasuk mereka yang terlibat dalam aktivitas ilegal seperti perjudian online.

Pemerintah fokus terutama pada VPN gratis karena layanan ini lebih populer di kalangan pengguna internet kelas menengah ke bawah.

Budi Arie menjelaskan, pemerintah juga akan mengevaluasi layanan VPN berbayar, meski ada indikasi penyedia layanan tersebut tidak kooperatif dengan regulasi terkait konten negatif.

“Kalau ada VPN berbayar untuk pengguna menengah ke atas, kalau mereka suruh masyarakat bawah bayar, berarti mereka malas.” “Kami akan fokus melindungi minoritas dulu, baru kita lihat dan lihat apakah VPN berbayar tidak kooperatif, dengan segala hormat, kami juga akan menutupnya,” jelasnya. 

Kominfo akan terus memantau dan mengevaluasi layanan VPN lainnya secara bertahap. Proses evaluasi ini dilakukan secara berkala untuk memastikan diambilnya tindakan efektif dalam mengurangi akses terhadap konten negatif, termasuk game online. 

“Kami melakukannya secara bertahap, kita lihat lebih jauh. “Setiap hari, setiap kami evaluasi apakah akan menutup VPN lain, kami menutupnya,” kata Budi Arie. 

Saat ditanya target penutupan VPN lainnya, Budi Arie mengaku akan mengambil tindakan secepatnya. 

“Sesegera mungkin. 3 yang pertama saja, karena indikasinya sudah jelas. Nanti kita lihat, silakan saja. Itu kekuatan,” imbuhnya. 

Menhub juga menekankan pentingnya evaluasi berkala pasca penutupan VPN. Investigasi yang sedang berlangsung akan menjadi penting dalam menentukan langkah selanjutnya untuk menutup terowongan yang mungkin masih dieksploitasi untuk kegiatan ilegal.

“Hasil tes? Ya pasti menarik sekali, baru kemarin. Kita lihat. Kita lihat tiga hari lagi,” ujarnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *