Pacitan – Di SMP Negeri 1 Pacitan, sumbangan Rp1,6 hingga 1,9 juta kepada orang tua dan wali siswa dinilai terlalu kaya sehingga berujung protes.
Soal donasi tersebut dibahas dalam rapat orang tua siswa dan Komite Sekolah pada akhir pekan lalu, 16 September 2023.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMP Negeri 1 Pacitan Any Suprapno mengatakan pihaknya akan mengkaji RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah). Karena sebenarnya RKAS masih merupakan pendapat Komite Sekolah.
Komite sekolah memaparkan rencana anggaran sekolah, rincian rekomendasi sebesar Rp1,6 juta, 1,7 juta, dan 1,9 juta untuk setiap orang tua, untuk meningkatkan pendidikan SMP Negeri 1 Pacitan.
Ini bukan perpanjangan karena ada beberapa metode PPDB yang kontribusinya tergantung pada kemampuan masing-masing orang tua siswa.
“Pertemuan antara orang tua dan dewan sekolah belum diumumkan. Sebagai langkah protes selanjutnya terhadap tawaran tersebut, pihak sekolah akan mengkaji RKAS. Kami akan membahasnya dengan manajemen siswa beserta pimpinan dewan,” ujarnya.
Suprapno menambahkan, setiap tahun ajaran panitia berupaya meminta sumbangan agar pendidikan bisa maju. Meski demikian, pihak sekolah berharap tidak ada keresahan masyarakat menyikapi kekhawatiran masyarakat atas sumbangan Komite SMP Negeri 1 Pacitan.
Sekolah akan merevisi RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) agar tidak menyimpang dari peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
“Kemudian kami akan bekerja sama dengan organisasi lain agar masalah ini tidak berlanjut.”
Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan menginginkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan lebih memperhatikan aturan mengenai pembayaran dan pengembalian biaya pendidikan. Agar tidak menimbulkan permasalahan atau membebani orang tua, wali atau anggota masyarakat. Baca beberapa artikel menarik di tautan ini.