Surat Brigjen TNI Junior Bocor, Gaji Karyawan Pinjol Ilegal Rp20 Juta

VIVA – Kisah Brigadir TNI Junior Tumilaar yang meyakini ada yang sengaja membocorkan suratnya kepada Kapolri, menjadi trending di kalangan pembaca VIVA di saluran berita sepanjang Sabtu, 16 Oktober 2021 Meski suratnya dibuka, Junior tetap melakukannya. tidak mempublikasikannya. Kapolri menduga, tapi salinan suratnya.

Informasi kedua yang paling banyak dibaca adalah berita pembunuhan anak dan ibu di Subang, Jawa Barat, yang belum terpecahkan. Suami korban, Yusuf (55), mengaku melihat putrinya Amalia dalam mimpi. Yusuf berharap kasus ini tidak berlarut-larut dan cepat selesai.

Kabar dari Gus Miftah yang berseloroh, alangkah baiknya jika terpilih menjadi Ketua Umum PBNU dan Gus Bahah menjadi Ketua Aam PBNU.

Selain itu, berita menarik lainnya diisi dengan kisah mantan pegawai KPK yang kerap disebut raja operasi tangkap tangan (OTT) Harun Al-Rasyid. Kini ia menekuni profesi berbeda setelah tak lagi menjadi pegawai KPK karena gagal dalam Tes Kewajaran Nasional (TWK). 

Terakhir, ada kabar gaji tersangka jaringan pinjaman online (pinjol) ilegal yang terungkap berkisar Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per bulan. Tersangka kini mengenakan baju berwarna oranye

Yuk simak selengkapnya 5 berita terpopuler di berbagai saluran berita, Rangkumannya: 1. Brigjen Muda TNI menduga suratnya kepada Kapolri sengaja dibocorkan.

Brigjen TNI Junior Tumilaar menduga ada yang sengaja mengedarkan surat terbuka kepada Kapolri soal warga yang berurusan dengan sengketa lahan di Sulut. Sebab, meski surat itu dibuka, Junior mencurigai pihak yang ada di salinan surat itu, bukan Kapolri.

“Surat saya tidak terbuka banget, surat saya dirahasiakan. Kenapa? Ke Kapolri saja dan tembus,” kata Junior di kantor ProDEM, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Oktober. 2021.

Baca selengkapnya di sini 2. Pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yusuf mengaku pernah melihat Amel dalam mimpi

Kasus pembunuhan ibu dan anak Tuti (55) dan Amalia (23) di Kabupaten Subang, Jawa Barat hingga kini belum terungkap. Suami korban, Yusuf (555), salah satu yang jadi sorotan, mengaku hanya bermimpi bertemu putrinya, Amalia.

“Saat saya berbaring di sofa, saya suka memikirkan putri saya Amalia. Saya tidak menyangka keduanya akan tetap ditinggalkan,” kata Yusuf sambil menahan air mata saat dilansir tim tvonenews.com, Jumat. 15 Oktober 2021.

Baca selengkapnya di sini 3. Gus Miftah: Kalau saya jadi ketua umum, NU akan hebat

Miftah Maulana Habibur Rahman alias Gus Miftah sempat bercanda, hebatnya Nahdlatul Ulama jika terpilih menjadi Ketua Umum PBNU dan Kiai Ahmed Bahauddin alias Gus Baha Rais Aam dari PBNU.

Saya punya gambaran NU ke depan akan besar. Kalau ketua umum saya, presidennya Rais Aam Gus Baha, kata Gus Miftah sambil tertawa di Malang, Sabtu 16 Oktober 2021.

Baca selengkapnya di sini 4. Penghiburan untuk OTT Mantan Raja KPK

Sore itu, seorang pria berkaos sedang menyeka keringat sambil membawa air mineral dan mie instan ke sepeda motornya. Ia dengan terampil mengemas barang-barang tersebut ke dalam sepeda motornya dan segera membawanya ke toko-toko terdekat.

Pria tersebut adalah Harun Al-Rashid, mantan penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kerap disebut sebagai rajanya OTT. Chuck Haroon, begitu ia disapa, merupakan satu dari 56 pegawai KPK yang gagal dalam Tes Pemahaman Nasional (TWK) sebagai syarat menjadi ASN. Ia dipecat secara sepihak pada 30 September 2021.

Baca selengkapnya di sini 5. Wah, gaji pekerja ilegal Pinjol Rp 20 juta per bulan

Tim Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menggerebek jaringan pinjaman online (pinjol) ilegal yang beroperasi di delapan wilayah di Jakarta dan Tangerang, Banten. Ketujuh tersangka yang ditangkap itu berpenghasilan hingga Rp 20 juta per bulan.

“(Gajinya) antara Rp15 juta hingga Rp20 juta per bulan,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Brigjen Helmi Santika di gedung Bareskrim, Jumat, 15 Oktober 2021.

Baca lebih lanjut di sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *