JAKARTA, Titik Kumpul – Sekitar 39,8 juta pasangan usia subur di Indonesia membutuhkan perawatan kesuburan untuk bisa memiliki anak melalui program kesuburan dan bayi tabung.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2021 menunjukkan bahwa infertilitas adalah penyakit pada sistem reproduksi yang ditandai dengan ketidakmampuan pasangan untuk hamil setelah pasangan tersebut melakukan hubungan seksual atau kontrasepsi tanpa pengaman selama 12 bulan. Scroll ke bawah untuk info lengkapnya, yuk!
Mengutip situs Kementerian Kesehatan, infertilitas sendiri disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem reproduksi yang bisa dialami baik oleh pria maupun wanita.
Di Indonesia, angka kesuburan berkisar 10 hingga 15 persen atau 4 hingga 6 juta pasangan dari 39,8 juta pasangan berada dalam usia subur dan memerlukan perawatan kesuburan hingga akhirnya bisa memiliki keturunan.
Perempuan memainkan peran 40 hingga 50 persen dalam kasus infertilitas, sementara laki-laki menyumbang 30 persen dan penyebab lainnya menyumbang sekitar 20 hingga 30 persen pasangan.
Oleh karena itu, anggapan bahwa infertilitas atau kemandulan hanya menimpa perempuan adalah sebuah kesalahan serius. Perempuan adalah pihak yang paling menderita dalam hal infertilitas. Stigma yang ada di masyarakat adalah jika suatu pasangan tidak mempunyai anak, maka pihak perempuan akan dianggap bersalah.
Dukungan harus diberikan kepada perempuan yang memiliki masalah kesuburan agar dapat mempertahankan otonominya. Infertilitas bukanlah akhir dari kehidupan. Infertilitas dapat ditangani mulai dari metode sederhana seperti perubahan gaya hidup hingga metode yang lebih canggih dengan menggunakan teknologi reproduksi berbantuan seperti inseminasi dan fertilisasi in vitro (IVF).
Berbicara mengenai infertilitas, Smart Fertility Clinic telah membantu mewujudkan impian para pasangan yang memimpikan buah hati menjadi kenyataan. Tepatnya pada tanggal 27 Juli 2024, Klinik Smart Fertility akan menginjak usia satu tahun. Di usia dini ini, Klinik Fertilitas Cerdas juga mampu mewujudkan impian para pejuang bayi dengan kelahiran buah hati pertamanya melalui program bayi tabung pada 20 Juni 2024.
Hal ini membuktikan bahwa Smart Fertility Clinic menjadi salah satu pilihan bagi pasangan yang ingin melaksanakan proyek kehamilan. Dalam rangkaian hari jadi pernikahan, Smart Fertility Clinic memberikan kado istimewa bagi pasangan yang memimpikan buah hati dengan meluncurkan program kehamilan 1 rupee #antiribet, untuk memenuhi itu setiap pasangan kini tidak hanya bisa meraih program bayi tabung dengan harga terjangkau, tapi juga bisa mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi.
Antusiasme pasangan suami istri untuk mengikuti program kehamilan berhadiah spesial sebesar 1 rupee ini sangat tinggi, karena program ini ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan ibu dan ayah dalam menjalani program bayi tabung tanpa perlu takut akan biaya tambahan.
Smart Fertility Clinic hadir dengan jaringan Smarthub dan Smart compact IVF untuk memperluas akses bagi keluarga yang membutuhkan layanan kesuburan dan bayi tabung (IVF) di seluruh Indonesia.
Johannes Wibisono (Wibi), selaku Direktur Bisnis dan Pengembangan Bisnis Smart Fertility Clinic, mengatakan dalam satu tahun, Smart Fertility Clinic kini memiliki jaringan 3 Smarthub dan 1 Smart Compact IVF. Dalam waktu dekat Smart Fertility Clinic Compact IVF akan hadir di Sumsel tepatnya di Lubuk Linggau dan Smarthub akan hadir di Makassar.
“Selain jaringan Smart Fertility Clinic yang terus berkembang, Smart Fertility Clinic juga dilengkapi dengan teknologi terkini yang sebanding dengan negara lain, serta sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mengurangi ketergantungan calon orang tua terhadap program bayi tabung di luar negeri”, ujar Johannes. Vibison dalam keterangannya dikutip Kamis 1 Agustus 2024.