Susu Ikan Tak Penuhi Asam Amino Esensial dan Harus Ada Gula Tambahan, Sehatkah untuk Anak?

Cikarang, Titik Kumpul – Program utama Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang banyak menjadi perdebatan adalah Program Kesehatan Gratis pada masa pemerintahannya. Alih-alih menggunakan susu sapi untuk perbaikan gizi, program tersebut justru menggunakan ‘susu ikan’ sebagai alternatif yang dinilai dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Yang disebut susu ikan adalah produk komersial hidrolisat protein ikan (HPI). Oleh karena itu, bukan susu dari ikan, melainkan daging ikan segar yang digiling dan dikeringkan lalu dijadikan bubuk. Gulir untuk mengetahui lebih lanjut, cepat!

“Itu bukan susu, karena di seluruh dunia kandungan susunya jelas, bahkan dengan peraturan Kementerian Pertanian atau BPOM, kalau susu itu berasal dari hewan yang mempunyai kelenjar susu, itu adalah hasil sekretnya. dibuat dalam bentuk kering lalu yang selama ini berbentuk bubuk, kalau yang berbentuk cair saya kurang tahu”, jelas Direktur DPP Penelitian Ilmiah PERSAGI, Dr. Marudut Sitompul, MPS, kepada Titik Kumpul di Pabrik Frisian Flag Indonesia Cikarang, Selasa 15 Oktober 2024.

Tentu saja rasa susu ikan sebenarnya berbeda dengan susu sapi asli. Oleh karena itu diperlukan bahan tambahan makanan (BTP) agar rasanya seperti susu sapi, ditambah coklat dan gula agar manis dan disukai anak-anak.

Guru Departemen Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II ini juga menambahkan, kandungan gizi susu ikan tidak sebanding dengan susu sapi yang mampu melengkapi bekal makanan sehari-hari. Oleh karena itu, susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi sepertinya perlu diteliti secara detail.

“Yang saya temukan coklatnya tinggi, ditambah gulanya, gula sukrosanya tinggi sekali, 8 gram per porsi. Asam aminonya, yang jelas tidak bagus. Susu di labelnya, yang saya lihat itu kekurangan. dalam “Beberapa asam amino, terutama metionin, tidak. Apa artinya ini? Apakah itu melengkapi asam amino esensial? Tidak ada,” jelasnya.

Melihat kandungan yang tertera pada makanan ikan tersebut, para ahli gizi kurang yakin bahwa makanan tersebut aman dikonsumsi anak-anak dalam jumlah tertentu dan waktu yang berbeda-beda. Pertimbangkan untuk menambahkan gula yang tidak dianjurkan untuk anak-anak.

“Kita lihat dia minumnya berapa, kalau minumnya 8 gram ya. Tapi kalau susu sapi yang terbuat dari UHT, itu tidak ada tambahan gulanya melainkan laktosa alami. Tapi lebih, lebih banyak. Kebenarannya “Yang kita hindari adalah terlalu banyak gula. . , sesuai Kebijakan Menteri Kesehatan tentang gula, garam, dan lemak,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *