Jakarta, Titik Kumpul – Penggunaan susu Ultra High Temperature (UHT) memang menjadi perhatian hangat para orang tua. Banyak dari mereka yang memilih tidak menyajikan susu UHT karena alasan kesehatan. Terkait hal tersebut, ahli gizi, Esti Nurwati, S.Gz, RD. MPH, PhD mengatakan konsumsi susu UHT untuk anak dinilai aman. Sebab, dalam pengolahannya, susu UHT sendiri mengalami pemanasan dan pendinginan yang cepat sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri. Gulir ke bawah untuk mengetahui lebih lanjut, ayo!
“UHT aman digunakan oleh anak-anak karena UHT merupakan susu segar yang melalui proses pemanasan dan pelunakan secara cepat untuk mengurangi pertumbuhan bakteri,” ujarnya dalam Konferensi Pers Indomilk Kids Rendah Gula di JCC Senayan, baru-baru ini.
Esti juga menjelaskan, susu UHT juga melalui proses yang ketat. Memperbaiki proses penambahan zat gizi pada makanan akan meningkatkan kualitasnya dan memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.
Beberapa manfaat olahraga antara lain mencegah defisiensi mikronutrien, seperti vitamin dan mineral, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti anemia, asam urat, dan rabun senja.
“Dan diperkuat karena susu segar yang dikandungnya. Kalau susu yang difortifikasi itu ada tambahan zat besi, itu penting untuk otak anak dan mencegah anemia dan lain-lain. Jadi ada insentifnya, tapi kami ingin setiap anak 6 tahun bisa memaksimalkannya. perkembangan otak dan tinggi badan. Makanya towernya ada. Biasanya hadiahnya sesuai dengan kebutuhan anak, ujarnya.
Namun konsumsi UHT tidak boleh berlebihan mengingat beberapa produk susu UHT kaya akan gula. Anak yang terlalu banyak mengonsumsi gula berisiko mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas. Obesitas sendiri merupakan akar permasalahan kesehatan yang serius seperti diabetes.
Esti juga mengungkapkan, susu sebenarnya merupakan sumber protein hewani. Namun, orang tua juga sebaiknya mengenalkan anak pada sumber protein hewani lainnya.
“Meskipun susu baik karena mudah diserap tubuh, namun Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi berbagai produk yang berasal dari protein hewani, susu merupakan protein hewani, namun sebaiknya (asupanprotein hewani, karena susu bisa mengalir.Anak bisa mengenali (protein hewani) seperti telur, ayam, ikan dan lain-lain .
Sebenarnya konsumsi susu UHT agar tidak keluar sendiri adalah maksimal dua kali sehari. Ia juga mengatakan, hal itu tergantung berat badan dan usia anak yang mengonsumsinya.
“Agar susunya tidak terlalu banyak, sehari bisa dua kali, tapi disisi lain bisa juga dengan cara lain untuk mendapatkan protein hewani. (2 kali) Tergantung berat badan dan umur, kalau umur 2 tahun. yang kecil (ukurannya) saja sudah cukup,” jelasnya.