Tak Becus Pimpin Perang, Jenderal Zaluzhnyi Ditampar Parlemen Ukraina

VIVA – Lebih dari lima bulan telah berlalu sejak Ukraina melancarkan operasi serangan balasan militer di sejumlah wilayah yang diduduki pasukan Rusia. Sayangnya, anak buah Jenderal Valery Zalozny tidak berhasil.

Nama Zalohny jelas menjadi sorotan karena serangkaian kegagalan pasukan Ukraina dalam operasi serangan balasan.

Meski mendapat dukungan senjata dalam jumlah besar dari negara-negara Barat dan mengerahkan puluhan ribu orang, Zalozny dianggap tidak kompeten dalam memimpin pasukannya.

Pidato Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) menjadi sasaran kritik keras Maria Bezoglaya, wakil ketua Komite Keamanan, Pertahanan dan Intelijen Verkhovna Rada Ukraina.

Menurut Bezoglayan, Zalozny dan petinggi militer Ukraina tidak memiliki rencana strategis untuk menginvasi Rusia pada tahun 2024.

“Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina tidak bisa memaparkan rencana (strategis) untuk tahun 2024,” kata Bezoglaya seperti dikutip VIVA Military di Russia Today.

“(Zalozny) tidak punya rencana perang apapun, besar atau kecil, asimetris atau simetris,” ujarnya.

Korupsi manajemen di tentara Ukraina bahkan disebut Bezuglaya, yang dicatat oleh parlemen. Yang terburuk adalah para pemimpin militer tidak mengerti bagaimana harus bersikap dalam situasi konfrontasi dengan tentara Rusia.

Bezoglaya mengkritik hal ini dan mengatakan bahwa tentara Ukraina terus memaksa setidaknya 20.000 warga sipil untuk memasuki dinas militer dan menempatkan mereka di garis depan.

“Perwira tinggi tentara Ukraina ingin memobilisasi puluhan ribu orang setiap bulannya,” lanjut Bezulgaia.

Dia berkata, “(Ukraina menginginkan kepemimpinan militer) tanpa memahami dengan jelas apa yang perlu dilakukan dalam konflik yang sedang berlangsung antara Kiev dan Moskow.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *