Tak Menyerah hingga Akhir: Jejak Perjuangan Dina Mariana Melawan Kanker Rahim

Jakarta, Titik Kumpul – Penyanyi legendaris Dina Mariana memiliki riwayat penyakit kanker rahim sebelum menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu sore, 3 November 2024. Dina meninggal dunia di RS MRCCC Siloam dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Dalam wawancara di channel YouTube Champoer Champoer pada 29 Oktober 2022, Dina mengungkapkan bahwa dirinya didiagnosis mengidap kanker rahim stadium 1A setelah stadium 3A diangkat pada tahun 2021. Ia juga mengatakan, setelah menjalani 28 putaran radiasi, kanker tersebut dinyatakan sembuh. 

Namun, seolah sudah ditakdirkan, kanker rahim kembali menggerogotinya setahun kemudian pada tahun 2022. Meski rahimnya telah diangkat, Dina tetap rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dua bulan sekali untuk memantau kondisinya.

Sebelum meninggal, Dina juga mengalami gangguan pencernaan yang cukup serius. Hal itu diungkapkan temannya melalui postingan di Instagram @dewiirawan13 pada Senin, 21 Oktober 2024.

Menurut Dewa, kondisi Dina membaik setelah ditransfusi darah, meski masih mengalami gangguan pencernaan.  “Kondisi HB membaik setelah ditransfusi darah, meski masih ada gangguan pencernaan (perut/usus), sehingga rasa sakitnya berkurang dan hilang. Rencananya hari ini endoskopi untuk memeriksa masalah lambung dan usus,” tulis Dewi di caption postingannya.

Dina Mariana dikenal sebagai penyanyi cilik yang sangat populer di tahun 1970-an dan meninggalkan jejak yang mendalam di industri musik Indonesia, penyebab dan resikonya.

Kanker rahim merupakan salah satu jenis kanker yang berkembang pada lapisan dinding rahim, dimana rahim merupakan organ reproduksi wanita yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin pada masa kehamilan. 

Jenis kanker ini dapat terjadi pada wanita segala usia, namun lebih sering terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun, terutama mereka yang menjalani terapi hormon. Kanker rahim ditandai dengan pertumbuhan sel-sel yang tidak normal pada organ rahim. Kanker ini bisa terjadi di banyak bagian rahim, seperti lapisan dinding, otot, bahkan jaringan ikat di sekitar rahim. 

Penyebab utama kanker rahim adalah mutasi genetik pada sel normal rahim, meskipun penyebab pasti dari mutasi tersebut belum sepenuhnya dipahami. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker rahim, antara lain usia, terapi hormon estrogen untuk mengatasi kanker payudara, dan obesitas yang dapat meningkatkan produksi hormon estrogen dalam tubuh. 

Selain itu, ada faktor sindrom Lynch, yaitu sindrom bawaan yang meningkatkan risiko terkena kanker, termasuk kanker rahim, yang disebabkan oleh mutasi genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *