JAKARTA, WIWA – Kabar mengejutkan datang dari komedian Nunung Srimulat yang baru-baru ini mengaku anak-anaknya tak menanyakan kabar dirinya selama berjuang melawan kanker.
Hal itu diungkapkan Nunung Srimulat saat menjadi pembicara di podcast Wendy Caggur.
Dalam perbincangan tersebut, Nunung mengungkapkan isi hatinya, ia mengaku bahagia karena anak-anaknya dan keluarganya tidak memperdulikannya. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya.
‘Kenapa tidak ada anak saya yang bilang saya sehat?’
Nunung berkata, “Baiklah, bersabarlah, anak-anak tidak akan memberitahumu.”
Namun Nunung tidak mengizinkan suaminya menceritakan kepada anak-anaknya dengan harapan mereka bisa mengetahuinya dengan bertanya langsung kepada ibunya.
Pasalnya, akunya, selama ini Nunung selalu rajin menanyakan kabar anak-anaknya.
“Tidak usah, tidak perlu kasih tahu, harusnya saling kenal, mereka semua anak-anak, keluarga, tidak ada yang menanyakan kabar saya,” kata Nunung.
Beliau bersabda, “Akulah yang bertanya kepada manusia ketika mereka sedang makan, ‘Apakah kamu sudah makan?’ “Saya masih makan setiap hari.”
Menurut Nunung, anak-anaknya belum mengetahui seberapa besar rasa sakit yang dirasakan komedian tersebut saat menderita kanker.
Menurut Nunung, anak-anaknya belum mengetahui seberapa besar rasa sakit yang dirasakan komedian tersebut saat menderita kanker.
“Mereka tidak tahu saya kesakitan,” kata Nunung.
Meski sang suami ingin memberi tahu anak-anaknya, Nunung menilai hal itu tidak perlu karena ia ingin anak-anaknya tahu. Bahkan, Nunung sempat marah hingga memutuskan hubungannya dengan keluarga.
“Tidak, kamu tidak perlu bicara, aku hanya ingin kamu tahu. Aku minta maaf karena telah memblokir seluruh keluargaku,” katanya.
Banyak reaksi yang diberikan netizen terhadap kisah Nunung yang merasa diabaikan oleh anak dan keluarganya.
“Kasihan sekali ya Tuhan, padahal Nunung ini menghidupi keluarga besarmu, tapi kalau kamu sakit, tidak ada yang peduli, lebih baik tinggal bersama orang lain, Bu Nunung, keluarga itu benar-benar mati.”
“Orang tua yang sangat menyayangi anaknya sering kali meninggalkan anaknya saat dia membutuhkannya.”
“Coba ingat-ingat apa yang mereka lakukan semasa kecil, semuanya ada sebab akibat, mungkin anak itu trauma emosional sejak kecil…”
“Itu tandanya sudah waktunya untuk mencintai diri sendiri.”