Amerika Serikat – Dadashka, mantan artis, menceritakan kisah pertobatannya. Hal ini bermula karena ketakutannya terhadap Alquran dan umat Islam.
Dadashka mengatakan bahwa dia tinggal di negara komunis dan dia dilahirkan dalam keluarga yang tidak beragama dan dia tidak pernah menerima pendidikan agama apa pun. Saat beranjak remaja dan akhirnya masuk perguruan tinggi, Dadashka mencoba belajar tentang agama non-Islam. Ia juga mengunjungi banyak tempat ibadah. Sayangnya aktivitas Dadashka saat itu ditolak oleh orang tuanya. Telusuri untuk mengetahui cerita lengkapnya, yuk!
Belakangan ia berencana untuk menjauh dari orang tuanya hingga ia pindah dan menetap di Amerika Serikat untuk belajar. Ketika dia masuk perguruan tinggi, dia mendapati dirinya ditanya tentang agama pertamanya. Sebab, biasanya ia mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan.
Pindah ke Amerika menjadi kesempatan bagi Dadashka untuk berinteraksi dengan teman-teman yang berbeda latar belakang yang berbeda. Namun, kali ini ia mengaku risih karena selalu diundang ke pesta dan melarang hal-hal seperti meminum minuman beralkohol, narkoba, dan lain-lain.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengambil kelas Islam untuk belajar lebih banyak tentang Islam. Saat itu, Dadashka bertemu dengan seorang Muslim setempat. Ia menilai Islam sangat berbeda dengan informasi menakutkan yang ia ketahui selama ini.
“Mereka mengundang saya ke rumah mereka saat Ramadhan, dan tikar saat itu memandang saya dengan buruk. Saya sangat terkejut, karena dia memiliki gambaran yang sangat berbeda. Islam,” ujarnya, dikutip dari tayangan YouTube Islam Penuh Keajaiban, Sabtu 11 Mei 2024.
Karena itu, Dadashka menjadi lebih tertarik pada Islam dan memutuskan untuk memilih kursus ini untuk mempelajari Islam. Kekosongan bahasa Arab pun ia rasakan saat mendengar Surah Al Fatihah di YouTube.
Setelah Dadashka mendengar kitab Al Fatihah yang menyentuh hatinya, ia pun menempuh jalan untuk mencari tahu tentang Islam, karena ia merasakan sesuatu yang berbeda ketika mendengar lagu kitab Al Fatihah.
“Pertama kali saya memutar rekaman Alquran, perasaan pertama ada yang aneh. Saat saya cari di YouTube dan memutar buku Al Fatihah dan saya tidak tahu apa yang terjadi,” ujarnya.
Hal itu diungkapkannya saat mengetik buku Al Fatihah tanpa disadari ia menitikkan air mata. Ia terus menangis saat Al Fatihah diputar sebanyak enam kali.
“Sulit bagi saya untuk menunjukkannya karena sangat kuat, saya pergi ke kamar mandi untuk membasuh air mata saya,” ujarnya.
Kemudian Dadashka memutuskan untuk mengucapkan syahadatnya. Diakuinya, ini adalah hal terindah yang pernah terjadi pada dirinya. Ia juga mengungkapkan, tidak mudah menjadi seorang mualaf yang tinggal di negara minoritas.