Takut Produsen Cabut dari RI, Menperin Terus Dorong Adanya Insentif Mobil Hybrid

Jakarta, Titik Kumpul – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pihaknya terus mendorong mobil hybrid. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk melindungi produsen mobil agar tidak keluar negeri.

Sebelumnya, Menteri Perekonomian Erlanga Hartarto memastikan tidak ada perubahan atau penambahan kebijakan baru di bidang otomotif di Indonesia pada tahun ini. Artinya mobil hybrid tidak akan mendapatkan insentif pada tahun 2024.

Sebab menurutnya, dengan kebijakan stimulus fiskal seperti kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) saat ini, penjualan mobil masih bagus. Selain itu, penjualan kendaraan hybrid lebih tinggi dibandingkan kendaraan listrik. 

“Makanya kebijakan mobil dikeluarkan. Tidak ada perubahan atau penambahan kebijakan. Kalau kita lihat, penjualan kendaraan hybrid hampir dua kali lipat penjualan BEV,” kata Airlangga kepada wartawan pada konferensi pembangunan ekonomi kuartal II 2024.

Keputusan ini membuat banyak produsen harus gigit jari, karena tidak ada insentif seperti mobil listrik. Namun, Menteri Perindustrian berpendapat bahwa insentif harus diterapkan pada mobil hibrida untuk melestarikan merek Indonesia yang sudah lama ada.

“Kita ingin ada insentif, walaupun insentifnya tidak sebesar mobil listrik. Jadi salah satu yang harus dilakukan untuk mendorong mobil hybrid adalah kita tidak ingin produsen mobil hybrid yang sudah ada pindah ke Indonesia, kata Menperin kepada wartawan di Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024.

Banyak negara saat ini mendorong produsen mobil untuk memimpin era listrik, termasuk desain kendaraan hybrid. Menteri Perindustrian mengaku khawatir jika perusahaan-perusahaan besar Indonesia menerima tawaran negara lain dan memindahkan pabriknya.

“Juga kita tidak ingin negara-negara ASEAN lain yang sedang memberikan insentif yang baik terhadap pengembangan mobil yang terhubung pindah ke negara-negara tersebut, itu yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *