Jakarta, Titik Kumpul – Hari ini Armand Maulana merilis proyek album solonya bertajuk Sarwa Renjana. Sarwa Renjana yang berarti “Keagungan Cinta” menceritakan tentang perjalanan hidup Armand yang penuh kesulitan dan cinta yang melimpah.
Setelah fokus pada bandnya selama lebih dari dua dekade, Armand yakin kini adalah waktu yang tepat untuk mengekspresikan sisi musikal dirinya yang selama ini belum tersalurkan.
Meski demikian, ia tak menaruh ekspektasi tinggi terhadap album ini dan hanya berharap para pendengar musik tanah air bisa menerima Sarwa Renjana. Scroll terus untuk artikel selengkapnya di bawah ini.
“Dengan dirilisnya mini album ini, saya ingin melanjutkan musik yang kekinian dan tetap kekinian,” kata Armand Maulana di kantor Trinity Optima di Melawai, Jakarta Selatan, Selasa, 5 November 2024.
Dia mengatakan terus menciptakan dan mempertahankan minat adalah kunci untuk membuatnya terus maju dengan musiknya, dan EP ini adalah format yang tepat.
Sedangkan di album ini, Armand mengeksplorasi kecintaannya pada musik seperti New Wave, synthpop dan soul/R&B yang menemani masa remajanya di tahun 80-an. Selain genre dan suaranya, suaranya sangat berbeda dan segar.
Tak hanya itu, proses pembuatan video musik di album ini juga menarik. Meski sudah berusia 54 tahun, Armand Maulana tampil segar dengan kemeja flanel.
Ia pun tampil muda dengan konsep yang ada di video musiknya. Armand Maulana punya jawaban tersendiri atas penampilan awet mudanya.
“Saya selalu menyukai hal-hal yang diperbarui pada saat itu. Sebenarnya saya mengikuti perkembangan fashion. “Mungkin karena saya terus memperbaiki diri, saya tidak pernah membuat skenario seperti anak-anak sekarang,” kata Armand.
“Yang penting nyaman buat saya, update kekinian, nyaman buat saya? Jangan bertingkah seperti orang tua ya anak muda, jangan seperti itu.” “’Bagaimana cara keluar dari zona nyaman’, mungkin karena saya melakukannya dari hati,” lanjutnya.
Tak hanya itu, selama proses pembuatan video musik albumnya, Armand juga menghadapi kesulitan dengan merekam semua adegan dalam satu ruangan, termasuk aksi-aksi ekstrim seperti membanting pintu, bermain dengan spinner, dan bergelantungan di gantungan.
“Untuk yang terjatuh dari pintu, saya latihan dulu dengan pemeran pengganti karena kalau salah jatuh, tendon saya bisa patah. Benar, keesokan harinya punggung saya mati rasa. “Waktu aku mandi, aku bilang, ‘Kok bisa digeser sedikit?’” kata suami Dewi Gita itu.