Titik Kumpul – Pagi itu, ratusan prajurit TNI berkumpul di halaman Markas Kodim Siliwangi 0619/Kodim Purwakarta. Mereka duduk di atas aspal hitam sambil menyantap sarapan yang telah mereka siapkan.
Tak lama kemudian, Panglima Kodam Purwakarta Letkol Inf Ardiansya atau yang akrab disapa Raja Aibon Kogila ikut berkumpul bersama para prajurit yang banyak di antara mereka mengenakan pita merah bergambar Babinsa () di jari tangan kanannya. Petugas Pembina Pedesaan).
Penampilan Raja Aybon Kogila sedikit berbeda saat itu, ia tampil dengan mengenakan Seragam Dinas Resmi (PDU) namun tetap tampil gaya karena hanya mengenakan kemeja berwarna hijau muda dan dasi panjang berwarna hijau tua tanpa jaket.
Usai memberi salam kepada anggotanya, Letkol Inf Ardi melangkah maju. Lulusan Akademi Militer ARUPADATU tahun 2004 ini mulai berbicara di kelas komando dengan mikrofon di tangan.
“Setiap kali hendak mengambil langkah, jangan lupa Sapta Marga, Sumpah Militer, dan Delapan Komitmen TNI. Kita tidak sekedar hafal teksnya. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita mengamalkannya. dalam kehidupan sehari-hari kita harus hati-hati mengikuti Tatib III Siliwangi, jangan lupakan jawaban ini, kata Raja Aybon dalam pesan resmi yang diterima Titik Kumpul Militer, Senin, 24 Juni 2024.
Meski kelas komandan berlangsung serius, namun Letkol Ardi melaksanakannya dengan santai dan ramah sehingga membuat sesinya terasa seperti kekeluargaan sekedar ngobrol. Selain itu, karena komunikasi bersifat dua arah, Dandim dan para prajurit saling bertukar pikiran untuk mencari solusi atas permasalahan yang muncul.
Akhirnya, menjelang jam komando, rakyat menghadapi masalah krusial. Lebih tepatnya tentang penyakit sosial berbahaya yang sedang merajalela saat ini dan menjadi racun paling beracun yaitu perjudian online.
Menurut Raja Aybon Kogila, perjudian online juga menjadi masalah serius bagi militer Indonesia, demikian Kepala Staf Angkatan Darat TNI melalui Pangdam Siliwangi Jenderal Maruli Simanjuntak dan Komandan Korem 063/Sunan Gunung Jati. perhatian khusus diberikan untuk mencegah penyakit sosial ini memasuki tentara.
“Ini salah satu persoalan yang menjadi perhatian Panglima dan Korem. Jadi mari kita lakukan bersama-sama, mulai dari diri kita sendiri. Kita tidak bisa mengatakan kepada orang-orang bahwa kitalah dalangnya,” kata Raja. Kepada seluruh anggota Aybon Kogila.
Kostrad, mantan Komandan Pasukan Tengkorak, membeberkan fakta yang membuat pria yang juga dikenal sebagai pecandu judi itu menjadi gila. Baik itu perjudian online maupun perjudian tradisional.
“Berjudi menghasilkan dua hal. Menang itu membuat ketagihan dan kalah itu menyenangkan. Itu saja. Itulah perjudian. Menang itu membuat ketagihan dan kalah itu menyenangkan. Siapa yang menang? Dealer. Jangan biarkan mereka memberi kita contoh yang buruk.” mari kita menjadi contoh. Kasihanilah anak-anak kami, kasihanilah perempuan kami,” kata Raja Aybon Kogila.
Bukan hanya Komandan Kodim. Dhanramil juga fokus pada Babinsa, berharap segala keprihatinan yang disampaikan Pangdam III Siliwangi dan Dandim Komandan Korem dapat dipenuhi dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Bukan sekedar mendengar. Namun diperlukan tindakan nyata di lapangan.
“Babinsa bersama Babinkamtibm dapat mengambil tindakan untuk mencegah masyarakat jika masih ada pihak yang terlibat dalam perjudian online yang memahami bahwa dampaknya tidak baik. Sebelum mendatangi warga dan sebelum keluar, yang terpenting adalah urusan internal. Kita sebagai individu, keluarga, anggota, mari kita yakinkan diri kita sendiri, anak-anak kita, perempuan dan keluarga kita untuk tidak bersosialisasi dalam waktu yang lama, dan di lingkungan kita, di dalam. keluarga kami, ini telah berubah. Bahkan anak-anak kami pun menjadi korban perjudian online,” kata Kapten Danramil Sukatani di hadapan anak buahnya.
Oleh karena itu, sudah menjadi tradisi pada jam-jam komando bagi Raja Aibon untuk memberikan penghargaan kepada prajurit yang mampu menjawab soal-soal dalam kompetisi ringan yang diadakan setiap kali ia berkumpul bersama pasukannya.
Quiz ini dilaksanakan Kodim (Kasdim) Raja Aybon berduet dengan Kepala Staf Mayor Sulhan. Oleh karena itu, Dandim memutuskan untuk mengajukan pertanyaan umum, dan Mayor Karuly Sulkhan menyiapkan pertanyaan terkait tugas prajurit satuan teritorial. Hal ini diperlukan agar prajurit selalu mengingat jabatan yang dipegangnya dan merasa bertanggung jawab.
FYI, Letkol Inf Ardi baru dua bulan menjabat sebagai Dandim Purwakarta. Pada 7 Mei 2024, ia menjabat Dandim 25 Purwakarta menggantikan Letkol Arm Andi Ahmad Afandi yang dimutasi ke Bogor.
Baca: Aksi Menegangkan, 3 Jet Tempur F-16 Falcon TNI Kejar Pesawat Asing Serang Langit NKRI