Jakarta, Titik Kumpul – Salah satu upaya polisi menjaga keamanan dan ketertiban di jalan raya adalah dengan melakukan razia mobil.
Kegiatan ini tiba-tiba terjadi di beberapa tempat penting, seperti jalan raya, gerbang kota, atau kawasan yang rawan kriminalitas.
Sayangnya, saat terjadi penyerangan mobil, banyak pengemudi yang berusaha menghindarinya dengan berlari atau mengambil jalan lain saat melihat polisi.
Rasa takut ditilang atau terjebak dalam serangan menyebabkan banyak pengemudi melakukan hal-hal yang tidak seharusnya sehingga menimbulkan bahaya di jalan.
Baru-baru ini tersebar di media sosial, pengemudi Honda Brio berusaha menghindari serangan polisi namun melakukan tindakan berbahaya.
Titik Kumpul melalui laman Instagram Indocarstuff mengatakan, pada Senin, 21 Oktober 2024, sebuah mobil LCGC nyaris menabrak polisi saat menghindari Operasi Zebra di Simpang 3 Mendalo, Muaro Jambi.
Dalam iklan tersebut, terlihat pengemudi melaju dengan kecepatan tinggi sambil melaju zigzag untuk menghindari petugas polisi Satlantas Muaro Jambi.
Tingkah laku pengemudi Honda Brio tersebut menjadi tidak wajar karena menerobos lampu merah, menunjukkan perilaku ugal-ugalan, dan tidak menaati peraturan lalu lintas.
Parahnya, mobil tersebut juga tidak memiliki plat nomor dan menggunakan knalpot brong. Hal ini dapat meningkatkan jumlah pelanggaran yang dilakukan.
Video tersebut pun mendapat perhatian dari pengguna Instagram, banyak di antaranya yang menyalahkan perilaku pengemudi LCGC tersebut.
“Kalau mengeluarkan uang lebih, mending dapat minimal 300 tiket,” kata salah satu warganet.
“Kegagalan itu sudah berbahaya. Anda berada di kelas polisi lalu lintas. Anda tidak bisa membacanya. Sayang sekali Anda bermain di jalanan untuk menjadi pahlawan,” tulis pengiklan tersebut.
“Mobil CVT banyak panasnya. Parah banget,” kata salah satu warganet.
“Lari karena tidak punya dokumen atau memakai narkoba? Apakah pengemudinya tidak punya SIM atau masih di bawah umur?” tulis jaringan lain.