Titik Kumpul – Pramac Racing kehilangan pebalap papan atas Jorge Martin untuk musim depan karena memutuskan bergabung dengan Aprilia Racing. Selain itu, Marc Marquez juga tidak bisa menggantikannya.
Ducati awalnya berharap Marc Marquez bisa menggantikan Jorge Martin di Pramac Racing setelah tercapai kesepakatan antara pebalap berusia 26 tahun itu dengan pabrikan. Namun, rencana ini digagalkan ketika ia ditolak oleh bayi alien tersebut.
Alhasil, Jorge Martin yang sudah menduga Ducati tidak akan dipilih, akhirnya menandatangani kontrak dengan Aprilia tanpa berpikir panjang. Setelah itu, Marc Marquez resmi masuk ke pabrikan merah.
Setelah serangkaian drama, Pramac Racing diumumkan akan mengakhiri kontraknya dengan Ducati, yang akan berakhir musim ini, dan tim satelit, yang menampilkan Franco Morbidelli, akan memilih Yamaha.
Managing Director Ducati Corse, Gigi Dall’Igna bahkan mengaku berisiko kehilangan tim satelit papan atas musim depan.
Risikonya nyata. Berbicara kepada Sky Italia pada Selasa 11 Juni 2024, Gigi berkata: “Seluruh dunia sepeda motor mendukung Pramac melakukan sesuatu yang berbeda dari Ducati.”
Meski demikian, ia tak memungkiri kepergian tim satelit tersebut merupakan kekecewaan bagi salah satu brand. Sebab, mereka sudah bekerja sama cukup lama, sejak Martin datang.
“Tetapi itu akan menjadi kekecewaan pribadi dan olahraga karena Pramac dan Paolo Campinoti sudah lama bersama kami. Mereka adalah bagian dari kesuksesan yang kami alami,” ujarnya.
Kesepakatan dengan pabrikan asal Italia itu berdasarkan klausul yang bisa habis dalam dua tahun ke depan hingga 31 Juli 2024, namun sejauh ini mereka mengabaikannya.
Speedweek.com sebelumnya sempat memberitakan bahwa Yamaha telah menjalin hubungan baik dengan Pramac Racing, mengabarkan pabrikan asal Jepang itu sedang melakukan pembicaraan dengan tim besutan Paolo Campinito.
Bahkan General Manager Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, sebelum pensiun tahun ini percaya bahwa pekerjaannya akan memiliki tim satelit musim depan, tapi itu jelas tidak dirilis.
“Tahun depan akan ada dua Yamaha M1 dan diasuh oleh tim satelit. Saya belum bisa membeberkan nama tim tersebut,” kata Lin Jarvis seperti dikutip banyak media asing.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo kemudian mengakui bahwa Yamaha membutuhkan tim satelit agar balapan menjadi lebih kompetitif, dan salah satu sisi positifnya adalah banyaknya data yang bisa diambil.
Balap motor diubah oleh sejumlah peraturan baru karena promotor MotoGP Dorna Sport telah mengambil alih saham mayoritas di Liberty Media, yang biasanya menjadi tuan rumah Formula Satu (F1).