Tantangan Guru Pendidikan Agama Islam

Guru Viva-Pendidikan Agama Islam (PAI) mempunyai tanggung jawab yang penting Artinya, memberikan pemahaman keagamaan kepada 43 juta pelajar muslim di Indonesia. Maka Abdul Rochman, Pejabat Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag), meminta guru PAI mempunyai metode yang tepat dalam pengajaran agama di sekolah, meski waktu mengajar yang tersedia sangat terbatas.

“Guru pendidikan agama Islam sangat penting. Karena di pundak anak muslim di Indonesia ada 43 juta anak dan itu menjadi tanggung jawab seluruh perempuan dan laki-laki. Sumber daya manusia dan bekal agama. Moderasi PAI di Kabupaten, Sabtu 18 Mei 2024, ujar Abdul Rochman dalam kegiatan peningkatan mutu.

Gus Adung, sapaan akrabnya, mengatakan guru PAI seharusnya hanya mengikuti pelajaran agama di sekolah negeri selama dua jam dalam seminggu. “Selain dua jam dalam seminggu, kita juga harus memikirkan apa yang kita ajarkan kepada siswa. Ini mungkin mengurangi pentingnya yang lain, tapi bukan berarti yang lain tidak penting. Setidaknya doa itu nyata. Pengorbanan, doa, doa atau doa demi doa tiada habisnya”.

Gus Adung juga menekankan pentingnya kemampuan membaca Al-Quran. Ia mengatakan, setelah lulus SD, SMP, dan SMA, siswa minimal harus bisa membaca Al-Quran. Guru PAI harus bisa menemukan metode tercepat

Selain itu, ia menegaskan, buku-buku agama dapat dipersingkat dan disusun agar siswa dapat mempelajari agama dengan lebih mudah dan sederhana, seperti rukun Islam, salat, dan haji.

“Misalnya dibuat gambar. Tabel dibuat agar masyarakat mudah memahami agama. Selebihnya menekankan pada tauhid dan terutama moralitas. Dan ini harus dilakukan dengan memberi contoh.”

Pelajaran agama Islam di sekolah negeri harus bersifat praktis, ujarnya. “Kami tidak mencetak ahli agama di sekolah negeri, tapi mereka mengindoktrinasi umat Islam ke dalam agama. Beda dengan madrasah atau pesantren. Kami melatih orang-orang yang belajar agama.”

Guru PAI mengatakan, koordinator staf khusus harus bisa memikirkan bagaimana siswa mencintai agamanya. Katanya, “Cinta yang saleh, pikiran yang rendah hati dalam waktu singkat. Begitulah cara kami mengajar karena waktu kami tidak banyak.”

Selain itu, Komando Khusus Menteri Agama menyampaikan Direktorat PAI merupakan unit penting karena akan berdampak pada 43 juta anak Islam di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, prioritas harus diberikan pada keberhasilan pengembangan program dan kebijakan

Jika pemerintahan ini gagal mengembangkan program dan kebijakannya, hal ini akan berdampak pada 43 juta anak Muslim di Indonesia, katanya.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *