JAMBI, Titik Kumpul – Pemugaran Candi Parit Doko yang masuk dalam Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Mwarajambi, Kabupaten Mwaru Jambi, Provinsi Jambi, diharapkan selesai pada September 2024. Hingga Juli, progres pemugaran tersebut candi telah mencapai sekitar 70%.
“Progres keseluruhannya mungkin pada tahun 1970-an, mendekati 80%,” kata Mubarak Andy Bambang, koordinator Candi Parit Doku, saat kami temui di lokasi. “Dan dari sebagian besar dari 16 candi yang kami restorasi, masih ada sekitar 5 yang belum selesai.” Selasa, 30 Juli 2024.
Proses restorasi juga membuahkan hasil yang canggih. Dari penemuan terbaru Candi Parit diketahui memiliki keunikan dibandingkan candi-candi lainnya. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.
Mubarak mengungkap keberadaan 23 bangunan dengan luas kurang lebih 60 x 60 meter. Sangat besar dibandingkan tempat lain yang hanya memiliki 3 bangunan.
“Di parit ini luasnya lebih dari 60 x 60 meter, dan mungkin ada 23 bangunan. Di beberapa tempat seperti Pura Koto Mahligai yang walaupun besar, minimal ada 3 bangunan, di sini ada sebanyak 23 bangunan. Di Kedaton hanya ada beberapa, tidak lebih dari 10 bangunan dengan luas lebih dari ini. “Ini yang unik di Pura Parit Doku,” lanjutnya.
Mubarak juga mengungkapkan, 23 bangunan yang ditemukan sebelumnya digunakan oleh komunitas Budha sebagai tempat kremasi atau kompleks pemakaman.
Mengingat banyaknya stupa Budha yang ditemukan dan praktek masyarakat Budha pada zaman dahulu bahwa stupa sering digunakan untuk menyimpan peninggalan, benda nenek moyang atau abu guru yang dimuliakan.
“Sampai saat ini kita masih sepakat bahwa kompleks ini adalah sebuah stupa dalam pengertian di tempat yang oleh masyarakat Budha disebut sebagai rumah kremasi, kompleks makam, atau tempat menyimpan peninggalan nenek moyang atau abu nenek moyang kuno Kebiasaan masyarakat Budha zaman dahulu adalah menyimpan sesuatu yang berharga di tempat khusus, misalnya di dalam stupa.”
Selain itu, keunikan lain dari Candi Parit adalah ditemukannya berbagai hiasan yang jarang atau jarang ditemukan di KCBN Muarajambi lainnya.
Misalnya, berbagai sulur hias terdapat di banyak tempat lain.
“Di situs ini, kami hanya menemukan satu set sulur hias,” katanya. “Kami menemukannya di banyak tempat lain, tapi tidak sesering yang kami temukan di tempat ini.”
Kemudian hal unik lainnya yang terdapat di tempat ini adalah dekorasinya seperti bentuk atau bentuk yang mirip singa, dan bentuk yang mirip naga.
Ia melanjutkan: “Kemudian kami menemukan di sini juga patung Buddha yang terbuat dari tanah liat atau tanah liat kecil. Kami tidak menemukannya di tempat lain.”