Tarian Khas Arab dan Shalawat Badar Hantar Kepulangan Jemaah Haji Indonesia dari Mekah

VIVA Life – Pemandangan unik terkuak di halaman dan lobi Hotel Rizq Palace, Misfalah, Makkah. Di halaman sebuah hotel, salah satu tempat ziarah di Indonesia, 6 orang berseragam berdiri berjajar sambil menunggangi kuda kokoh.

Sementara itu, di lobi, terlihat barisan pria yang mengenakan perlengkapan tempur tradisional Jazirah Arab, membawa senjata dan bendera Saudi. Mari kita telusuri artikel lengkapnya di bawah ini.

Pada pukul 15.00 waktu Arab Saudi (WAS), musik tradisional Teluk dimainkan perlahan dan orang-orang yang bersuka ria mulai menari.

Saat itu, seorang pria lain mulai berdoa. Tak lama kemudian pintu lift hotel mulai terbuka.

Jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam awak pesawat (klotter) SUB 46 mulai satu persatu keluar dari lift. Wajah Dhuyufurrahman menampakkan raut kegembiraan dan haru.

“Tradisi ini namanya Ardah. Merupakan tarian tradisional Jazirah Arab. Sering ditampilkan di acara-acara kerajaan atau pernikahan. Pemilik hotel Bassam Abdurrazak mengatakan, “Kali ini kami mempersembahkan oleh-oleh untuk jamaah haji Indonesia di hotel kami.

Mufridah salah satu anggota komunitas SUB 46 mengaku senang menerima misi seperti itu. Ia mengaku sangat terkesan dengan pelayanan selama ibadah haji 2024.

“Saya senang karena mereka datang dan menyambut saya serta memulangkan saya dengan sangat antusias,” kata Mufrid yang saat itu bersama ayah Hajda. “Pelayanannya juga sangat baik.”

Ekspansi budaya

Abdulaziz Ahmed, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, mengapresiasi pembebasan jemaah Indonesia di Mekkah.

“Kami menyambut baik acara seperti ini karena menghidupkan kembali tradisi kita membacakan shalawat Nabi secara bersama-sama saat kita berkirim silaturahmi,” kata Dubes Abdul Aziz, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama.

Menurutnya, hal tersebut bisa saja merupakan hal yang jarang dilakukan sebelumnya, atau hal yang sudah lama dilakukan dan terhenti.

Duta Besar Abdul Aziz mengatakan, “Kami kini menghidupkan kembali tradisi ini dalam hal perluasan budaya antar bangsa.”

Dubes Azz mengatakan, “Di Indonesia (sholat berjamaah) mungkin sudah menjadi tradisi, namun di Arab Saudi tradisi ini mungkin perlu dihidupkan kembali.”

Laporan Grup Media Center Haji 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *