TBC: Ancaman Mematikan yang Masih Dianggap Aib di Indonesia

VIVA – Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu pembunuh utama dunia. Berdasarkan data World TB Report 2023, Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban atau kejadian TBC tertinggi di dunia, dengan perkiraan jumlah penderita mencapai 1.060.000 orang.

Ketua Satgas TBC Dr. Tifa Tiara Paksi M.A. Dalam review film “Napas Harapan” yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan Yayasan Bakri Center, Dr. MA. Herman Susilo MPH Selasa; 19 Maret 2024.

Ia menambahkan, kendala dalam pelacakan pasien TBC disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya informasi tentang TBC dan stigma seputar penyakit tersebut di mana masyarakat masih tidak melakukan tes ketika menunjukkan gejala yang ditakuti

Melatih orang secara efektif; Keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dan pemberian informasi mengenai TBC secara luas, yaitu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

“Kami berharap masyarakat berpartisipasi di media sosial untuk berbagi dan menyebarkan pesan-pesan edukasi tentang tuberkulosis dengan sumber dan referensi yang terpercaya,” kata Tiara Paksi.

Manajer Program TBC di Puskesmas Senin NS mengalami kesulitan dalam menemukan kasus TBC aktif. Murniaty, S.Kep ​​mengakui mereka masih takut melaporkan kasus TBC karena stigma yang melekat.

“Mereka (warga Kecamatan Pasar Senin) masih terjangkit penyakit lain, misalnya kolesterol, tapi ketika terkena TBC, mereka enggan melaporkannya.” Peran sebagai ibu terungkap.

Dukungan terhadap pasien TBC dapat diberikan oleh semua pihak. Sekecil apapun kontribusi kita, namun berdampak besar bagi kesembuhan pasien tuberkulosis. Dijalankan oleh Persatuan Organisasi Penderita TBC Indonesia (POP TB Indonesia).

Menurut Bodhi Harmawan, Presiden POP TB Indonesia, Bodhi Harmawan; POP TB menawarkan berbagai layanan dan fasilitas untuk membantu kesembuhan pasien TBC. Salah satunya adalah TB Report Platform yang bertujuan untuk melaporkan diskriminasi yang dihadapi pasien TBC dan hambatan lainnya.

“Pelaporan TBC tidak hanya menjadi wadah untuk menerima pengaduan diskriminasi, namun juga untuk masalah kesehatan jiwa, serta menjadi wadah pengaduan layanan konseling.” Platform ini telah bermitra dengan berbagai pihak seperti Konsorsium Humas, TBC Society, dan Lembaga Bantuan Hukum Institut (LBH),” tambah Bodhi Harmavan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *