Titik Kumpul Lifestyle – Prevalensi merokok merupakan permasalahan global yang perlu segera diatasi dengan berbagai solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Salah satunya adalah penggunaan produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik (vape) dan produk tembakau thermal yang merupakan alternatif yang sangat efektif bagi perokok dewasa yang sulit berhenti merokok.
Aktivis pengurangan bahaya merokok asal Inggris, Mr. Clive Bates menjelaskan, jumlah perokok di dunia mencapai 1,1 miliar orang. Yuk scroll terus untuk melihat artikel lengkapnya di bawah ini.
“Kita bisa melakukan sesuatu untuk mengatasinya,” ujarnya merujuk pada produk tembakau alternatif sebagai solusinya, seperti dikutip newsinfo.inquirer.net, Senin, 1 April 2024.
Menurut Bates, mantan direktur layanan alkohol dan narkoba di St. Louis. Vincent di Australia, Dr. Alex Wodak berpendapat bahwa diperlukan upaya progresif untuk menyelesaikan masalah rokok.
Ia menekankan: “Orang merokok demi nikotin, tapi mereka mati karena resistensi untuk mengurangi risiko,” tegasnya.
Cara untuk mengubah dan menghindari risiko merokok dapat dilakukan dengan menggunakan produk tembakau alternatif yang menggunakan konsep pengurangan risiko.
Dokter dari Australia, Dr. Carolyn Beaumont, mengatakan lebih dari separuh pasiennya, berusia 30 hingga 50 tahun, telah beralih ke produk tembakau alternatif.
Mereka beralih ke produk berisiko rendah untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan akibat merokok.
“Sekitar 80 persen pasien yang telah menggunakan produk tembakau alternatif tidak kembali ke kebiasaan merokoknya,” ujarnya seraya menunjukkan efektivitas produk tembakau alternatif dalam memungkinkan perokok beralih dan berhenti merokok.
Menurut hasil penelitian University of Bern dengan judul “Electronic Nicotine Delivery System for Smoking Berhenti Merokok” yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine Februari 2024, penggunaan produk pengganti rokok meningkatkan keberhasilan obat-obatan berhenti merokok (abstinensia). sebesar 21 persen.
Pada kelompok yang menggunakan produk tembakau alternatif, tingkat keberhasilan berhenti merokok mencapai 53 persen. Tingkat keberhasilan berhenti merokok pada kelompok yang tidak mengembangkan produk tembakau alternatif tertinggi adalah sekitar 32 persen.
Perlu dicatat bahwa Inggris dan Swedia telah berhasil mengurangi jumlah perokok karena dukungan mereka terhadap penggunaan produk tembakau alternatif. Menurut laporan Office for National Statistics (ONS), proporsi perokok di Inggris pada tahun 2022 sebesar 12,9 persen atau setara dengan 6,4 juta orang.
Jumlah tersebut berkurang dibandingkan tahun 2021 yaitu sekitar 13,3% atau setara dengan 6,6 juta jiwa. Sementara itu, Swedia menjadi negara bebas rokok pertama di Eropa dengan proporsi perokok sebesar 5,16 persen, naik dari 11 persen pada tahun 2015.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Pengecer Vape Indonesia (ARVINDO), Bapak Fachmi Kurnia Firmansyah mengatakan, pemerintah Indonesia juga diharapkan meningkatkan kapasitas produk tembakau alternatif untuk mengurangi jumlah perokok.
“Kami berharap pemerintah Indonesia menyebut negara-negara yang berhasil meningkatkan efektivitas produk tembakau alternatif sebagai langkah menurunkan angka merokok dan penyakit akibat kebiasaan merokok,” ujarnya.