Jakarta – Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Letnan Jenderal (Letjen) TNI Maruli Simanjuntak hari ini dinobatkan sebagai “Bapak Air Indonesia” atas jasanya membangun 825 titik air minum bagi masyarakat yang kekurangan air di berbagai wilayah. Indonesia.
Atas prestasinya, Letjen. Jenderal TNI Maruli Simanjuntak juga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai orang Indonesia yang ikut membantu menyediakan air terbersih bagi masyarakat secara berkelanjutan.
Surat Pendaftaran MURI diserahkan langsung oleh Pendiri MURI sekaligus Presiden Jaya Suparna kepada Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak Makostrad, pada Senin, 20 November 2023.
“Apa yang dilakukan Pak Pangkostrad, Letjen TNI Maruli Simanjuntak sungguh luar biasa. Beliau berusaha memenuhi kebutuhan air yang sangat dibutuhkan masyarakat. Dengan ini saya menerbitkan Daftar MURI Indonesia, namun sejak awal saya menolaknya. sebut saja rekor Indonesia, tapi ini rekor dunia,” kata pendiri MURI Jaya Suparna di Markas Kostrad.
Dalam kesempatan yang sama, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan terima kasih kepada MURI dan seluruh prajurit TNI AD khususnya prajurit Kostrad se-Indonesia yang telah melaksanakan program air bersih di satuan atau wilayah dinas masing-masing.
Diakui Maruli, penghargaan Rekor MURI yang diterimanya bukanlah segalanya bagi jenderal bintang tiga TNI Angkatan Darat itu. Menurut Maruli, penghargaan tersebut diraih Museum Rekor Indonesia (MURI) berkat kerja keras prajurit Kostrad di bidangnya masing-masing.
Mantan Komandan Paspampres ini berpendapat, penghargaan MURI tidak akan bisa diraih jika prajurit TNI AD yang mulai dari tingkat desa atau tingkat Babinsa, atau di daerah masing-masing, turun ke pangkalan dan melakukan pekerjaan pemetaan di wilayahnya masing-masing.
“Jadi saya bukan yang besar sebenarnya. Yang besar itu teman-teman daerah, teman-teman Babinsa, karena merekalah yang datang untuk mengenal masyarakat, melakukan pemetaan di wilayah yang ditugaskan kepada mereka, hanya permintaan dari Pak Sahabat masyarakat Babinsa,” kata Letjen TNI Maruli Simanjuntak.
“Oleh karena itu, saya atas nama seluruh prajurit Kostrad mengucapkan terima kasih kepada MURI atas apresiasi yang diberikan kepada saya. Saya harap ini dapat memotivasi kami untuk bekerja lebih baik lagi”, tambahnya.
Lebih lanjut Maruli mengungkapkan, pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan air minum masyarakat saat masih menjabat Danrem 074/Warastratama Surakarta pada 2016-2017.
Setelah itu, lanjut Letnan. Jenderal TNI Maruli, permasalahan kekeringan air kembali ditemukan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) saat menjabat Pangdam IX/Udayana pada 2020-2022.
Maruli dan tim masih bekerja keras mencari solusi kekurangan air minum di wilayah kerja Kodam IX/Udayana.
Rupanya, upaya Letjen Maruli dalam memenuhi kebutuhan air minum hanya sampai disitu saja.
Pada Januari 2022, Letjen TNI Maruli Simanjuntak diangkat menjadi Pangkostrad menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang saat itu menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Di sana, lanjut Maruli, ia berkomunikasi dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) saat itu, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, mengenai permasalahan masyarakat banyak, terutama yang tinggal di daerah terpencil, terluar, dan dalam (3T), masih kekurangan air minum.
Kemudian, gagasan Letjen TNI Maruli Simanjuntak diterima dengan baik oleh Jenderal TNI saat itu Dudung Abdurachman dan Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjadikan program air minum ini sebagai salah satu program prioritas TNI Angkatan Darat yaitu program TNI AD Manunggal Udara.
“Program SDM TNI Manunggal Air ini sejalan dengan perintah Panglima TNI untuk mendukung program pemerintah dalam rangka menurunkan angka stunting. Karena dengan terciptanya sumber air bersih dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, kebutuhan air tersebut juga dapat dimanfaatkan. untuk sawah masyarakat serta air bersih untuk “Kebutuhan Rumah Tangga masyarakat”. Jika kesehatan masyarakat bisa terjamin, maka masalah stunting bisa kita atasi bersama-sama,” kata Letjen TNI Maruli Simanjuntak.
Sebagai informasi, hingga saat ini TNI AD telah membangun 825 titik air, yang meliputi 489 titik pompa hidram, 289 titik sumur bor, dan 47 titik air gravitasi. Program ini berhasil memberikan akses air minum kepada masyarakat penerima manfaat sebanyak 191.857 KK atau 562.602 jiwa, dari Aceh hingga Merauke, dan berhasil mengairi lahan pertanian/perkebunan seluas 21.983 hektar.
“Program ini akan terus berlanjut, kami berharap jumlah masyarakat penerima manfaat air minum terus meningkat,” tambah Pangkostrad.