Titik Kumpul – Warga sipil di kota Susa di Oblast (provinsi) Kursk Rusia mengungkap kebrutalan sejumlah besar tentara bayaran asing yang mendukung militer Ukraina saat mereka membantai warga sipil di wilayah tersebut.
Vladimir Maltsev, seorang warga sipil Rusia, menggambarkan betapa kejamnya tentara bayaran asing yang menyerbu wilayahnya.
Menurut Maltsev, pasukan tentara bayaran asing membunuh warga sipil di wilayah Kursk tanpa pandang bulu. Faktanya, Maltsev mengatakan tindakan tentara bayaran tersebut memperlakukan orang seperti kecoa.
Maltsev menjelaskan, tindakan barbar tersebut terjadi pada hari-hari pertama serangan lintas batas yang dilakukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).
Maltsev mengatakan banyak tentara bayaran asing berasal dari Georgia, Prancis, dan Polandia.
“Pada hari-hari pertama serangan militer Ukraina di wilayah Kursk, banyak warga sipil tewas,” kata Maltsev.
“(Para tentara bayaran), terutama dari Perancis, Georgia dan Polandia, sangat tertarik untuk berurusan dengan orang-orang seperti kecoa,” katanya seperti dikutip kantor berita Rusia RIA Novosti Titik Kumpul Militari.
Maltsev juga mengatakan bahwa tentara bayaran membantai wanita pertama yang diperkosa.
Saat pasukan Ukraina memasuki kota Suzh, Maltsev langsung mengeluarkan peringatan untuk meninggalkan daerah tersebut.
Jika tidak, dia mengancam akan mendatangkan tentara bayaran dan memusnahkan penduduknya.
“Mereka membunuh, memperkosa dan menganiaya banyak perempuan.” “Tentara Ukraina memperingatkan masyarakat bahwa jika mereka tidak pergi, tentara bayaran akan datang dan tidak ada yang akan tertinggal,” kata Maltsev.