Titik Kumpul – Nelayan tradisional telah menjadi sumber utama perekonomian dan penghidupan di banyak wilayah pesisir di dunia. Meskipun nelayan tradisional menekuni profesinya dengan berbagai cara, namun seringkali mereka menghadapi banyak kesulitan yang mengancam kelangsungan hidup mereka dan keluarganya.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi nelayan tradisional adalah cuaca yang tidak menentu. Mereka sering berlayar dengan peralatan sederhana dan cuaca buruk atau badai dapat menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan mereka. Nelayan tradisional seringkali kekurangan akses terhadap informasi cuaca yang akurat, sehingga mereka rentan terhadap bahaya di laut.
Perubahan iklim global juga memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan nelayan tradisional. Perubahan suhu laut, naiknya permukaan air laut, dan pola cuaca buruk semuanya mempengaruhi pergerakan ikan dan mengurangi hasil tangkapan nelayan. Hal ini secara langsung berdampak pada pendapatan mereka dan dapat memperburuk ketidakpastian perekonomian mereka.
Nelayan tradisional seringkali menggunakan peralatan dan teknik yang sangat sederhana. Meskipun teknologi penangkapan ikan berkembang pesat, banyak nelayan tradisional yang masih mengandalkan perahu kayu, jaring ikan sederhana, dan peralatan tradisional lainnya. Hal ini akan mengurangi efisiensi dan menghambat inovasi generasi muda Bali.
I Gede Merta Yoga Pratama adalah seorang pemuda berbakat yang menciptakan inovasi unik bernama Fish Go. Aplikasi pelacak lokasi ikan berbasis navigasi ini memiliki tujuan mulia, yaitu membantu para nelayan dalam menjalani kehidupan di Bali tempat mereka tinggal. Dalam karyanya ini, Yogi (yang kerap disapa “Yogi”) didampingi sembilan rekannya yang berkomitmen meningkatkan kesejahteraan para nelayan.
Program Fish Go bertujuan untuk mengubah cara para nelayan menjalankan profesinya. Aplikasi ini bekerja dengan memetakan pergerakan ikan dan memprediksi kondisi cuaca dengan akurasi tinggi. Hal ini memungkinkan para nelayan untuk berlayar dengan lebih aman dan efisien sekaligus membuang lebih sedikit bahan bakar di kapal. Yogi melihat potensi kelautan dan perikanan Indonesia merupakan kekayaan yang melimpah dan ia berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
Apa yang membuat Fish Go begitu unik adalah asal mula idenya. Awalnya, aplikasi ini terinspirasi oleh game online populer Pokemon Go. Di Pokemon Go, pemain harus berkeliling mencari karakter Pokemon virtual. Namun, Yogi menggunakan informasi ini untuk mengembangkan pemahaman lebih dalam tentang arus laut dan pergerakan ikan. Hal ini mendorongnya untuk melakukan penelitian lapangan yang mendalam.
Penelitiannya menghasilkan peluncuran aplikasi Fish Go pada tahun 2017. Sebelumnya, proses penangkapan ikan di Bali masih sangat tradisional, mengandalkan pengamatan konstelasi dan pengalaman. Pemancing harus berlayar ke berbagai tempat untuk mencari tempat memancing yang cocok.
Kini, berkat Fish Go, lebih dari 50 nelayan di Bali menggunakan aplikasi ini. Hasil tangkapan mereka meningkat signifikan dari 40-60 kg per hari menjadi 100 kg per hari. Inovasi yoga Fish Go memberikan dampak positif yang nyata pada komunitas nelayan, membantu meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
I Gede Merta Yoga Pratama telah memenangkan SATU Indonesia Award 2020 dan bekerja sama dengan sejumlah orang inspiratif lainnya untuk inovasi menyegarkan aplikasi berbasis bahari untuk nelayan tradisional.
Baca lebih banyak artikel pendidikan menarik dari tautan ini.