Terminal Lucidity, Fenomena Seseorang Mendadak Sehat Sebelum Maut Menjemput

VIVA Lifestyle – Apakah Anda yakin sudah familiar dengan fenomena terminal lucidity? Bagi sebagian orang, istilah ini tentu masih asing.   Kejernihan terminal sendiri dikenal sebagai fenomena yang terjadi pada beberapa orang sebelum kematiannya.  Secara harfiah, ini diterjemahkan menjadi “kejelasan terminal.”

Dalam keadaan ini, seseorang yang sebelumnya mengalami penurunan kesadaran, gangguan jiwa atau sangat lemah bahkan tidak berdaya, meski kritis, tiba-tiba mengalami peningkatan kejernihan mental dan kognitif.  

Mereka mungkin dapat berkomunikasi kembali, mengenali orang-orang di sekitarnya atau bahkan lebih menunjukkan kesadaran terhadap lingkungannya. Bukan sekedar fenomena saja, nyatanya istilah ini benar-benar terjadi di kehidupan nyata kita. Dimana tidak buruknya keluarga dan orang disekitarnya yang meninggal terlebih dahulu pasti mengalami hal tersebut. Jadi, apa sebenarnya kejernihan terminal itu? Gulir untuk membaca artikel selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Kejernihan Terminal?

Istilah kejernihan terminal diperkenalkan oleh seorang peneliti dan ahli biologi Jerman bernama Michael Nahm. Seperti namanya, kejernihan didefinisikan sebagai “kejelasan” dan terminal mengacu pada situasi sesaat sebelum kematian.

Oleh karena itu, kejernihan terminal diartikan sebagai fenomena kembalinya “kejernihan” secara tiba-tiba dalam pikiran seseorang sebelum kematian. Fenomena ini masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli.

Banyak orang yang percaya bahwa kejernihan terminal adalah anugerah yang diberikan oleh Sang Pencipta dan dapat dijadikan kesempatan bagi orang-orang terdekatnya untuk menghabiskan waktu bersama orang yang dicintainya untuk terakhir kalinya.

Sejauh ini sebenarnya belum ada penjelasan logis tentang kejernihan terminal. Namun fenomena ini justru bisa terjadi pada beberapa pasien yang menderita suatu penyakit dalam jangka waktu lama.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kejernihan terminal dapat berlangsung dari beberapa menit hingga berhari-hari. Sekalipun situasi ini hanya berlangsung beberapa menit, pasien akan tetap mengatakan sesuatu yang bermakna dan dipahami dengan baik.

Apa yang menyebabkan kejernihan terminal?

Para ahli tidak memahami secara pasti apa yang menyebabkan kejernihan terminal ini. Laporan anekdot berisi banyak informasi yang saat ini diketahui para ahli, dan diperlukan lebih banyak bukti klinis untuk memahami sepenuhnya kejernihan terminal.

Kejernihan terminal dapat terjadi pada orang dengan kondisi lain, termasuk penderita tumor otak, stroke, dan skizofrenia. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kognitif dan memori mungkin berfungsi secara berbeda selama kejernihan terminal dibandingkan dengan otak pada umumnya.

Diperlukan lebih banyak penelitian mengenai fungsi otak selama kejernihan terminal, tidak hanya untuk lebih memahami fenomena tersebut, tetapi juga karena hal ini dapat berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang demensia. 

Memahami neurobiologi yang mendasarinya dapat membantu penelitian lebih lanjut dalam pengobatan dan terapi penyakit neurodegeneratif.

Fitur Terminal Kejernihan

Ada beberapa ciri kejernihan terminal sebagai berikut; Peningkatan kesadaran dan kemampuan berpikir jernih. Kemampuan berbicara kembali muncul setelah sebelumnya tidak bisa. Lebih banyak perhatian dan kewaspadaan. Perkenalan baru dari orang yang sebelumnya tidak dikenal. Meningkatkan minat terhadap lingkungan sekitar.

Hal-hal penting yang perlu diketahui tentang kejernihan terminal: Masih belum sepenuhnya dipahami: Alasan ilmiah di balik kejernihan terminal masih belum diketahui secara pasti. Jarang: Hanya terjadi pada sejumlah kecil orang yang sekarat. Tidak dapat diprediksi: Sulit untuk memprediksi siapa yang akan mengalami kejernihan terminal. Umur pendek: biasanya terjadi beberapa jam, hari atau menit sebelum kematian. Meskipun belum sepenuhnya dipahami, kejernihan terminal dapat menjadi pengalaman berharga bagi pasien dan keluarga mereka. Ini bisa menjadi kesempatan untuk berdamai, meminta maaf, atau mengucapkan selamat tinggal.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *