VIVA – Royal Malaysian Navy (TLDM) telah merilis informasi resmi pada Selasa, 23 April 2024, mengenai tewasnya dua helikopter dalam kecelakaan helikopter di Peru.
Viva Military memberitakan dalam berita sebelumnya bahwa dua helikopter Angkatan Laut Malaysia bertabrakan saat menjalani pelatihan sebelum dikirim ke parade militer.
Dalam siaran pers resmi yang dikutip Viva Military dari akun resmi X (Twitter) TNI Angkatan Laut. Ada informasi 10 tentara Malaysia yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan ini.
Tujuh tentara Malaysia tewas di helikopter HOM M503-3, termasuk empat awak dan tiga penumpang. Pernyataan dari Angkatan Laut Kerajaan Malaysia menyebutkan semua korban dinyatakan meninggal di tempat kejadian dan jenazah mereka dikirim ke Rumah Sakit Militer Lumut untuk dilakukan visum.
Ketujuh orang tersebut adalah Panglima (Kolonel) Muhammad Firdous bin Ramli, Perwira 2 (Asisten Lettu) Muhammad Faisal bin Tamadun, Perwira Waran No. Norfarahim Binti Mohd Sedi, Komisaris Muda. (Sersan Dua) Noor Rahiza Binti Anur dan Lashkar Kelas Satu (Kelas Satu) Johanna Felicia, putri Rohana)
Dua pilot helikopter, Komandan Sayap Wan Rezaden Kamal bin Wan Zainal Abidin dan Letnan Komandan Mohammad Amirulfaris bin Mohammad Marzouki, juga tewas dalam kecelakaan itu.
Sedangkan tiga orang yang tewas dalam helikopter Fennec M502-6 adalah Komandan Mohammad Amir bin Mohammad, Letjen Sivasutan Thanjapan (pilot) dan Perwira 2 Mohd Shahrizan bin Mohd Turmzi.
Informasi yang diperoleh, para korban antara lain lima perwira, empat bintara, dan satu polisi tentara Malaysia.
Helikopter HOM M503-3 yang membawa tujuh penumpang jatuh di jalur pangkalan TLDM Lumut, sedangkan helikopter Fennec M502-6 yang membawa tiga korban juga jatuh di kolam renang terdekat.
Angkatan Bersenjata Malaysia telah mengonfirmasi bahwa komite investigasi telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab utamanya. Dan akan membentuk komite untuk menyelidiki penyebab kejadian tersebut
