Ternyata Ibu Rumah Tangga Berisiko Lebih Tinggi Alami Stress Dibanding Wanita Pekerja

VIVA Lifestyle – Menjadi seorang ibu rumah tangga memang tidak mudah. Mereka memiliki tugas yang tidak ada habisnya. Mulai dari bangun tidur hingga tidur. Beberapa tugas tersebut antara lain membersihkan rumah, memasak, menyiapkan makan tiga kali sehari untuk anggota keluarga, mengasuh dan mendidik anak, mencuci pakaian dan masih banyak lagi tugas lainnya.

Namun sayangnya masih terdapat stigma di masyarakat yang menganggap pekerjaan ibu rumah tangga rendah. Namun, ibu rumah tangga justru terkena masalah kesehatan mental yang lebih berbahaya. Mulai dari stres, rasa cemas berlebih hingga kelelahan. Cari lebih banyak.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association pada tahun 2010, lebih dari 1.300 perempuan yang disurvei termasuk ibu rumah tangga dan perempuan yang bekerja di luar rumah. Penelitian menunjukkan bahwa ibu rumah tangga mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang bekerja di luar rumah.

Hal inilah yang memunculkan istilah sindrom ibu rumah tangga. Yakni keadaan dimana ibu rumah tangga merasa diremehkan dan tidak bahagia karena perannya.

Ada banyak karakteristik House Syndrome yang perlu dipertimbangkan

1. Meninggalkan kebiasaan sehari-hari. Anda rajin mencuci rambut, merapikan tempat tidur, membersihkan rumah, dan lain-lain. Namun tiba-tiba Anda merasa tidak punya tenaga lagi untuk melakukannya.

2. Sulit menemukan energi untuk menjalin ikatan dengan anak dan Anda sering kesulitan menjadi orang tua pada masa ini.

3. Anda merasa tidak aman berada di dekat ibu yang bekerja karena merasa tidak ada yang perlu dibicarakan. Hal ini mungkin terjadi karena Anda tertinggal dalam banyak hal, mulai dari permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat hingga permasalahan sosial lainnya.

4. Menjadi lebih marah

5. Pendekatan atau sikap anggota keluarga mana pun menjadi tidak seimbang menurut Anda

6. Anda merasa tidak berguna karena tidak mempunyai penghasilan. Hal ini menyebabkan perasaan penolakan dan rendah diri. 

Melihat hal tersebut, penting bagi ibu rumah tangga untuk mengenali perasaannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental pada ibu rumah tangga.  Dengan mengenali perasaan kita, kita dapat mengambil langkah-langkah positif untuk menghadapinya, daripada memendamnya atau bahkan melampiaskan kemarahannya kepada anggota keluarga yang lain. Hanya karena kita tidak mengetahui emosi dan cara mengelolanya.

Sementara itu, baru-baru ini Prudential Indonesia bekerja sama dengan Rumah Sakit Royal Mandaya mengadakan acara untuk nasabah bertema Pangkal Bisa Sehat.  Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri para peserta kegiatan, seluruh perempuan, serta meningkatkan kesadaran tentang deteksi dini penyakit kritis, sehingga meningkatkan produktivitas dan kesehatan perempuan dalam hal. fisik dan mental.

Acara dibuka oleh Karin Zulkarnaen, Chief Customer and Marketing Prudential Indonesia, dan dengan sesi pemaparan oleh Alvieni Angelica, M.Psi, Psikolog, Psikolog Klinis yang membahas tentang psikologi wanita yang memiliki peran berbeda seperti ibu, istri. anak-anak, pekerja atau bagian dari masyarakat, dan memberikan nasihat tentang perlindungan kesehatan fisik dan mental. 

Peserta acara juga mengikuti kelas kecantikan dan sesi berbagi demo analisis warna pribadi untuk peserta yang bekerja sama dengan Wardah. Analisis warna pribadi menjadi topik yang menarik, agar Anda bisa menyesuaikan pilihan warna pakaian dan riasan sesuai dengan warna kulit dan rambut, sehingga penampilan Anda semakin sempurna.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *