Teror Armada Perang Amerika, China Pasang 100 Ribu Ranjau Laut di Samudera Pasifik

VIVA – Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAN) akan segera mengerahkan ranjau skala besar di kawasan Indo-Pasifik, khususnya di Laut Cina Selatan, untuk mempertahankan diri dari armada militer Amerika Serikat (AS). di air ini.

Dalam laporan yang dikutip The National Interest VIVA Militari, militer Tiongkok melakukan operasi bernama Assassin’s Mace yang menargetkan armada tempur Angkatan Laut AS.

Oleh karena itu, peletakan ranjau laut menjadi faktor penting dalam penerapan strategi pembunuh gada. Oleh karena itu, kampanye militer Tiongkok untuk menyerang Taiwan tidak akan mempengaruhi armada angkatan laut AS.

Militer Tiongkok terus meningkatkan kemampuan penambangan bawah airnya. Oleh karena itu, banyak analis militer percaya bahwa kebijakan mematikan akan memfasilitasi aneksasi Tiongkok terhadap Taiwan.

Sementara itu, dengan banyaknya unit ranjau bawah air yang terpasang, kapal perang Angkatan Laut AS dan sekutu tentu akan kesulitan mencapai kawasan Laut Cina Selatan.

Untuk mengatasi ancaman tersebut, militer AS melakukan latihan gabungan dengan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF).

Banyak pakar militer telah meminta AS untuk menyelidiki aktivitas pertambangan Tiongkok, yang merupakan ancaman serius terhadap jalur pelayaran internasional dan perekonomian global.

“Peran ranjau, meski tidak dominan, masih menjadi aspek penting strategi perang kapal selam dalam potensi konflik,” kata pakar militer yang menolak disebutkan namanya.

“Ketika Anda memikirkan peperangan bawah air, Anda langsung memikirkan kapal selam, khususnya di Indo-Pasifik. “Tiongkok dan Amerika Serikat memiliki sejumlah besar kapal selam yang berpatroli di perairan tersebut setiap hari,” katanya.

Namun trik yang kurang dikenal dalam perangkat Tiongkok adalah penggunaan ranjau kapal selam (mungkin ada 100.000 ranjau) agar armada Angkatan Laut AS tidak dapat menebak di mana ranjau tersebut dapat ditempatkan dengan aman tanpa terkena serangan.

Menurut laporan lain oleh VIVA Militari di US Naval War College, penggunaan ranjau bawah air oleh militer Tiongkok adalah bukti kesediaan rezim Xi Jinping untuk menggunakan strategi mematikan untuk serangan asimetris terhadap armada militer AS.

Setidaknya sejak tahun 2021, militer Tiongkok telah melakukan pelatihan intensif yang berfokus pada menjatuhkan ranjau bawah air dari pesawat pengebom Xian H-6J di Laut Cina Selatan, dekat Pulau Hainan.

Sebelumnya pada tahun 2018, militer Tiongkok melakukan latihan yang mencakup pengangkutan 60 kapal perang dan pemindahan ranjau di Laut Cina Selatan.

Sementara itu, pakar perang bawah air asal Jepang Yusuhiro Kawakami memberikan pendapatnya mengenai strategi China yang memasang jutaan ranjau bawah air. 

Kawakami yakin China akan menanam ranjau di barat dan utara Taiwan. dengan tujuan membahayakan pelayaran dan membuat blokade pulau. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *