Terpopuler: Selebgram Nur Utami, KKB Ngamuk, Proyek di Rempang Lanjut Hingga AHY Cawapres Prabowo

JAKARTA – Nur Utami, selebgram Makasar tersangka kasus pencucian uang jaringan narkoba internasional Freddie Pratama menjadi trending news di saluran berita VIVA.co.id pada Selasa, 19 September 2023. 

Polisi mengungkapkan, Noor Utami mengetahui inisial suaminya S sejak awal. Mereka bertemu dan menikah di lembaga pemasyarakatan (Lapas).

Selain pemberitaan Nur Utami, ada pemberitaan mengenai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. KKB membakar pasar dan 7 toko di Desa Yapimakot, Kecamatan Serambakon, pada Senin, 18 September 2023. Sekitar pukul 14.30 WIB gedung pasar dan pertokoan ludes dilalap api.

Berikut ringkasan 5 berita terpopuler di saluran berita:

1. Selebgram Makassar yang dikenal di penjara ini sejak awal mengetahui bahwa suaminya adalah seorang pengedar narkoba.

Polisi mengungkap, Noor Utami, tersangka pencucian uang jaringan narkoba internasional Freddie Pratama, mengetahui suaminya, Celebgram Makassar alias S Akurin, adalah pengedar sabu. Baca berita selengkapnya di sini.

2. KKB mengamuk dan membakar Pasar Bukit Bintang di Papua, membakar 7 kios.

Pada Senin 18 September 2023, Geng Kriminal Bersenjata (KKB) Papua membakar pasar dan 7 kios di Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Provinsi Pegunungan Bintang. Musnah terbakar sekitar pukul 14.30 WIT. Baca berita selengkapnya di sini.

3. Proyek berlanjut, Bahlil membutuhkan 5 kesepakatan dengan warga Rempang 

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaddia mengatakan, warga Rempang, Batam, Kepulauan Rea sepakat mengembangkan kawasan Rempang Eco City. Baca berita selengkapnya di sini.

4. Gagal menjadi cawapres Anus dan dicoret dari PDP.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurthy Uhoyono (AHY) belum terpilih mencalonkan diri melawan Anis Basedan pada Pilpres 2024. . Baca berita selengkapnya di sini.

5. Secara budaya, Kepulauan Rhea tidak berkembang, investasi besar selalu gagal.

Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan alasan Kepulauan Riau (Kepri) tidak dikembangkan. Menurut dia, penyebabnya adalah investasi besar yang terus menerus terhambat masuk ke daerah. Baca berita selengkapnya di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *