Terulang Lagi, Bocah Jatuh dari Sepeda Listrik hingga Kejang-kejang

Jakarta, Titik Kumpul – Penggunaan sepeda listrik oleh anak-anak memerlukan perhatian khusus dari segi keselamatan. Meski kendaraan roda dua ini terlihat aman dan mudah digunakan, namun tetap saja menimbulkan risiko tinggi jika tidak diawasi dengan baik.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, sebuah video viral yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang anak di bawah umur mengendarai sepeda listrik di jalan raya.

Dikutip Titik Kumpul dari

Anak tersebut sempat tidak bisa mengendalikan sepeda listriknya hingga beberapa saat dan akhirnya terjatuh.

Video yang direkam anak-anak lain itu rupanya langsung sampai ke tangan dua anak yang mengendarai sepeda listrik untuk membantu.

Terlihat anak yang duduk di kursi penumpang sepeda listrik tersebut mengalami kejang. Ditemukan kepalanya bocor. Belum diketahui apa akibat dari kejadian ini. 

Kecelakaan sering terjadi saat menggunakan sepeda listrik di jalan raya. Meskipun sudah ada kebijakan yang diatur mengenai hal ini, yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan no. 45 Tahun 2020 untuk kendaraan tertentu yang menggunakan motor listrik.

Aturan tersebut menjelaskan, pengguna sepeda listrik harus mematuhi ketentuan seperti memakai helm, usia pengguna minimal 12 tahun, dan tidak boleh membawa penumpang kecuali pada sepeda listrik yang dilengkapi kursi penumpang.

Selain itu, modifikasi performa sepeda motor untuk meningkatkan kecepatan juga tidak diperbolehkan dan pengguna berusia 12-15 tahun harus didampingi oleh orang dewasa.

Video ini langsung menarik perhatian netizen. Banyak yang mengungkapkan kekesalannya terhadap orang tua yang membiarkan anaknya sembarangan mengendarai e-bike.

“Jujur, kalau saya orang tua, saya tidak akan membiarkan anak saya mengendarainya,” kata salah satu warganet.

“Innalilahi abang… sebagai pembelajaran bagi kita semua, hendaknya orang tua lebih memperhatikan anak, setidaknya mendampingi orang tua itu berbahaya. Pakai helm itu penting sekali apalagi…”, tulis seorang warganet.

“Saya sebenarnya takut. Anak-anak bisa naik sepeda listrik bersama orang tuanya. Mereka hanya bilang ‘sepeda’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *