Terungkap Gara-gara Ini Manajer Ducati Ingin Insinyur Aprilia Dipecat

VIVA – Pimpinan Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, go public setelah menyebarkan video dirinya berdebat dengan salah satu insinyur Racing Racing di Sirkuit Red Bull Ring, MotoGP Austria, dua pekan lalu.

Namun jelang MotoGP Aragon, isu tersebut kembali mencuat dan menjadi perbincangan hangat, apalagi setelah video tersebut diposting di salah satu media sosial milik X.

Dalam wawancara lainnya, seorang insinyur tak dikenal dari Mataia terlihat membawa iPad dan memegang perangkat elektronik di dekat bagian belakang sepeda Ducati Desmosedici GP23 milik Marco Bezzecchi.

Seperti diketahui, murid Valentino Rossi yang sudah bermain di Pertamine Enduro VR46 Racing Team itu akan pindah ke Racing Racing untuk menjadi tandem Jorge Martin mulai musim depan.

Tardozzi mengaku bertemu dengan direktur teknik Mataia Racing Romano Albesiano usai kejadian tersebut, karena beberapa motor dari tim Ducati mendapat hal yang sama dari penyidik.

Bahkan, tak hanya Desmosedici GP23 milik VR46 dan Desmosedici GP24 milik Pramac Racing, seorang teknisi Racia Racing yang tidak disebutkan namanya juga sempat mengecek iPad miliknya untuk Yamaha.

“Seseorang melihatnya melakukan hal yang sama di luar garasi VR46 dan menangkapnya. Seperti dilansir Speedweek, Kamis, 29 Agustus 2024, dia berkata: “Dia pergi ke semua sepeda dengan iPad, terkadang 10cm dari sepeda, dan di depan semua orang.”

Karena itulah Tardozzi tersinggung dengan kelakuan pria berseragam tim Aprilia tersebut, karena menurutnya ia bisa saja punya rencana khusus untuk mengecek detail setiap motornya dengan iPad yang dimilikinya.

“Dia melakukan itu tanpa memberitahu atasannya, Aprilia bilang mereka tidak tahu apa-apa. Kami juga punya rekaman dia memindai Honda M1, ada salah satu karyawan kami di belakangnya, jadi kami punya rekaman layar iPad,” ujarnya.

Gara-gara kecelakaan tersebut, orang penting di Ducati Corse ini yakin Aprilia akan memecat orang tersebut, karena dia bukan orang istimewa dan melanggar hukum.

Itu sebabnya kami tahu itu adalah mesin dan program pemindai. Romano tidak menyadari tindakan tersebut. Saya harap mereka memecat orang itu. “Kepemimpinan mereka tidak mengerti apa-apa,” katanya.

“Romano sendiri sangat marah, dia tidak sebodoh itu mengirim seseorang berpakaian Mataia untuk melakukan pemindaian,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *