JAKARTA – Prabhu Jayabaya, penguasa yang terkenal dengan ramalannya, memerintah Kerajaan Kediri. Beberapa ramalannya tentang Pulau Jawa masih benar dan relevan hingga saat ini. Namun, di balik keakuratan prediksinya, ada ilmuwan yang berperan penting.
Kisah-kisah dalam buku Zaram Kalasurasa berfokus pada akhir masa menyedihkan dan awal masa keemasan nusantara berdasarkan ramalan Jayabaya. Suatu hari Raja Jayabaya menerima pesta dari negeri Rama.
Dalam pemeriksaan diketahui tamu tersebut adalah seorang ulama terkemuka bernama Maulana Ali Syams Zain. Karena kedatangan tamu dari kerajaan besar dan kebijaksanaan ulama ini, Jaibaya menyambutnya dengan hormat dan ikhlas.
Maulana Ali Syams Zain mengunjungi istana Malik Jiabaya di Qadiri untuk menjelaskan isi kitab Musalar. Buku ini merupakan pengenalan Maulana Ali Syams Zain.
Alasan utama kunjungan Maulana Ali Syams Zain ke nusantara, khususnya Kediri, adalah atas permintaan Raja Kediri, Sri Maharaja Mapanji Jayabaya. Raja meminta para ulama untuk menyampaikan ajaran kitab Masalar yang berisi ilmu-ilmu seperti astrologi dan necromancy (ilmu ramalan).
Kitab Musaral menyebutkan bahwa keturunan Prabhu Jayabaya akan memerintah sebagai raja hanya tiga generasi lagi. Kemudian kekuasaan tersebut diberikan kepada orang lain yang tidak berhubungan dengan Jaibaya.
Raja Jaibaya sendiri menyetujui isi kitab Musalal persembahan Maulana Ali Syams Zain. Sebab Jayabaya juga ahli dalam amalan zuhud dengan ilmu batin yang sangat tinggi. Dari sini, Jaibaya menyatakan dirinya sebagai murid spiritual Maulana Ali Syams Zain.
Varhu Alam Bishabovab