Tidak Ada Sistem Operasi yang Paling Aman

VIVA Tekno – Pentingnya mengembangkan ekosistem digital Indonesia dengan mengedepankan strategi dan kebijakan yang mendukung inovasi serta membangun infrastruktur yang aman, kokoh, dan terintegrasi.

Berkat pesatnya pergerakan digitalisasi di Asia Tenggara, para ahli Kaspersky memperkirakan bahwa ancaman keamanan siber akan tiba di wilayah tersebut pada tahun 2024.

Menurut Kaspersky, ancaman phishing, penipuan online, pelanggaran berbagai data, dan gangguan layanan keuangan terus menyasar organisasi dan individu di Asia Tenggara.

Tahun lalu, Kaspersky mengungkapkan bahwa mereka melindungi hampir satu dari dua pengguna di Indonesia (31,4 persen) dari ancaman siber.

Selain itu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Nasional Keamanan Siber dan Penanggulangan Krisis Siber.

Keputusan Presiden ini memuat analisis dan pengkajian kebijakan keamanan siber, perumusan dan rekomendasi kebijakan keamanan siber.

General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, memperingatkan bahwa sistem operasi atau sistem operasi paling aman sekalipun dapat disusupi.

Karena pelaku APT (ancaman persisten tingkat lanjut) terus mengembangkan taktik untuk menemukan kerentanan baru untuk dieksploitasi.

Penyerang dunia maya semakin banyak menggunakan berbagai taktik untuk melancarkan serangan bertarget yang canggih.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan sistem yang dapat memantau aktivitas jaringan, seperti informasi keamanan dan manajemen insiden.

“Dunia bisnis harus mengutamakan keamanan sistem. Hal ini termasuk membekali karyawan dan tim teknis dengan alat terbaru untuk mendeteksi dan mempertahankan secara efektif terhadap potensi ancaman dan dengan cepat memulihkan insiden,” ujarnya pada Senin, 4 Maret 2024.

Untuk memungkinkan bisnis dan organisasi tetap selangkah lebih maju dalam memenuhi tantangan dan kebutuhan yang terus berkembang ini, Kaspersky memperkenalkan solusi Information and Event Management (SIEM), Kaspersky Unified Monitoring and Analysis Platform (KUMA).

Solusi ini digunakan pada bulan Juni 2023, ketika para ahli Kaspersky menemukan kampanye APT seluler saat memantau lalu lintas jaringan di jaringan Wi-Fi.

Setelah analisis lebih lanjut, mereka mengatakan penyerang dunia maya menargetkan perangkat iOS milik puluhan karyawan perusahaan, mendistribusikan eksploitasi tanpa klik melalui iMessage untuk meluncurkan malware, dan memperoleh kendali penuh atas perangkat dan data pribadi pengguna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *