Jakarta – BTN Jakarta International Marathon (JAKIM) akan digelar pada 23 Juni 2024. Antusiasme para pelari untuk mengikuti ajang ini sangat tinggi.
Antusiasme tersebut terlihat dari banyaknya tiket yang terjual beberapa hari lalu. Sebanyak 13.000 tiket yang disiapkan panitia terpakai.
“Dari 13.000 tiket yang disediakan komisi, sudah terjual. “Jadi pada tanggal 31 Mei 2024 pengurus telah menutup pendaftaran BTN JAKIM 2024,” kata Sekretaris Perusahaan BTN Ramon Armando dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 4 Juni 2024.
Ramon mengucapkan terima kasih kepada para pelari yang mendaftar untuk mengikuti BTN JAKIM 2024. Bagi para pelari, ia meminta maaf dan berharap kedepannya mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi.
“Kami bersyukur atas antusiasme para pelari tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri. Ia mengatakan, “Ini akan menjadi tonggak sejarah bagi semua pihak yang terlibat dalam meningkatkan sport pariwisata di Jakarta
Acara BTN JAKIM 2024 dipastikan berlangsung meriah karena dimulai dari Monas Pass dan berakhir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. Baskal memiliki 50 penggemar seni dan budaya, dan dikagumi oleh warga sekitar yang dilalui rute pelari tersebut.
Akan ada juga beragam makanan lezat yang akan digemari masyarakat. Ia mengatakan, “Ada juga penampilan artis terkenal yang menghibur Runner.
Ramon juga meminta maaf kepada masyarakat yang merasa kesal dengan adanya penutupan jalan selama BTN JAKIM 2024. Penutupan jalan tersebut dilakukan untuk menjaga sterilitas jalur yang dilalui para pelari, sehingga para pelari tetap sadar dan nyaman saat berlari.
BTN JAKIM 2024 merupakan kerjasama Pemprov DKI Jakarta dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Acara tersebut merupakan bagian dari kebangkitan HUT DKI Jakarta ke-497, sekaligus meningkatkan peran Jakarta sebagai kota wisata olahraga.
Kategori lombanya adalah marathon (42,195 ribu), half marathon (21,0975 ribu), dan 10 ribu. Sedangkan total hadiah yang disiapkan pada acara ini sekitar Rp 3 Miliar, total keduanya merupakan hadiah utama bagi peserta yang mampu memecahkan lomba maraton khususnya Warga Negara Indonesia (WNI).