Titik Kumpul – TNI AU sukses menggelar Demo Kekuatan Api Latihan Angkasa Yudha 2024 yang digelar di Lapangan Pandawangi Air Weapon Range (AWR), Lumajang, Jawa Timur.
54 jet tempur dari berbagai kelompok penerbangan tampil gemilang di udara dengan berbagai aksi pengeboman udara ke darat.
Namun, ada hal-hal penting yang masih tersisa setelah pelaksanaan kegiatan besar militer Indonesia pada akhir tahun 2024.
Tampaknya tidak semua bom yang dijatuhkan pesawat tempur TNI AU berhasil. Hal itu terungkap usai dikerahkannya pasukan Depot Pemeliharaan Pembongkaran (Banharlap) Depot Pemeliharaan Pembongkaran 60 ke lokasi latihan.
Ceritanya, 12 prajurit TNI terbaik di Banharlap dipimpin oleh Komandan Sathar 64 Depohar 60, Letkol. Kol. Tek Anung February Yanto membersihkan atau membersihkan area latihan dari bahan-bahan berbahaya yang tertinggal dalam latihan.
Berdasarkan Siaran Informasi Resmi Komando Pemeliharaan Materiel TNI AU atau (Koharmatau) 04 dilansir Titik Kumpul Militer pada Kamis, 5 Desember 2024, tim saat melakukan pencarian di kawasan pantai menemukan lubang besar berisi bom berukuran besar seberat 100 kg. .
Bom yang ditemukan bukan sekedar bom, karena hulu ledaknya saja berbobot 40 kilogram. Bom ini mampu menghancurkan ruangan atau bunker bawah tanah. Bom tersebut berjenis P-100L (hidup). Bom dirancang untuk jet tempur konvensional Rusia seperti Sukhoi.
“Usai latihan, tim mampu menangani bom P 100 L yang tidak meledak saat dilepaskan dari pesawat Sukhoi,” tulis Pengerangan Koharmatau 4.
Perlu diketahui, dalam Demo Daya Tembak TNI menggunakan jet tempur Sukhoi SU-30 MK2 dari Skadron Udara 11 Sayap Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin. Bom yang gagal meledak itu juga diduga dijatuhkan oleh pesawat Sukhoi.
Karena bom tersebut sangat berbahaya, akhirnya bom tersebut dikerjakan oleh pihak PT, sesuai dengan tugasnya sebagai tim pembongkaran. Sari Bahari dibongkar. Proses pembongkaran dilakukan secara hati-hati dan sesuai prosedur untuk menjamin keamanan lapangan.
Tentara yang mengenakan pakaian peledak pertama-tama mendekati bom tersebut, memeriksanya, dan kemudian menanam TNT. Setelah itu, lubang digali di pasir dan bom dikubur. Bom tersebut kemudian diledakkan dengan detonator TNT yang terpasang di kapal. Akhirnya bom berukuran besar berwarna hijau tua berhasil dihancurkan tanpa masalah.
“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Depohar 60 mempunyai keterampilan tenaga terampil dan siap mendukung operasi udara kedepannya. Semoga kedepannya tim pembongkaran Banharlap terus berbenah dan profesional,” kata Letkol. Kol. Tek Anung Februari Yanto.
Memang Sukhoi tidak hanya gagal meledak, namun menjelang klimaks Demo Kekuatan Api, tim Benharlap juga menemukan dua buah mortir 80 mm. Lumpur berhasil dipulihkan tanpa cedera apa pun.
…EOD Depohar 60.. Kami beriman kepada Allah….
Baca: Kapolri Ibon ke Prajurit TNI: Setan dan Malaikat Selalu Mengawasi