Jakarta, Titik Kumpul – “Sebenarnya Indonesia kembali terbukti sangat sulit dikalahkan meski berstatus underdog.” Demikian petikan artikel ESPN tentang pertandingan Indonesia melawan Bahrain tadi malam.
Tim Indonesia bermain imbang dengan tim Bahrain pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Laga yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain itu berakhir imbang 2:2.
Tuan rumah membuka keunggulan pada menit ke-15 berkat gol Mohamed Marhoun. Di penghujung babak pertama, Ragnar Oratmangoen berhasil membuat skor menjadi 1:1.
Pertandingan semakin menarik di babak kedua. Indonesia memimpin setelah Rafael Struik mencetak gol. Bahrain memupus harapan Indonesia mengamankan tiga poin berkat gol kedua Marhun pada menit ke-90+9.
Gol Bahrain ini mendapat protes dari Indonesia. Pasalnya, perpanjangan waktu yang diberikan asisten wasit adalah enam menit, dan yang terjadi di lapangan maksimal sembilan menit.
Gol ini memicu kontroversi yang juga diliput oleh ESPN. Bagaimana masyarakat Indonesia di media sosial marah besar terhadap wasit Ahmed Al Kafa dan menuduhnya berbuat curang.
“Di atas kertas, hasil imbang dengan Bahrain yang mengalahkan Australia di laga pembuka bulan lalu, bukanlah hasil yang buruk,” tulis ESPN.
Namun kegagalan mereka meraih kemenangan pertama di babak ketiga kualifikasi Asia akan menjadi sumber kekecewaan dan bahkan kemarahan di kubu Indonesia.
Di luar kontroversi tersebut, pendekatan match-by-match yang dilakukan Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia mendapat pujian. Sebelumnya, Arab Saudi dan Australia bermain imbang.