Yogyakarta, Titik Kumpul – Sebanyak 1.203 siswi dari 113 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidayah (MI) se-DIY mengikuti Kejuaraan Sepak Bola Wanita bertajuk Milklife Soccer Challenge Yogyakarta Series 2. Kompetisi tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan Juli 2024 lalu.
Manajer program Milklife Soccer Challenge Teddy Tjazono mengatakan, kompetisi sepak bola putri ini digelar dalam dua kelompok umur (KU) yakni KU 10 tahun dan KU 12. Sebanyak 64 tim KU 12 dan 49 tim KU 10 mengikuti kejuaraan ini. .
Seluruh tim tersebut akan bertanding pada turnamen tersebut pada 23-27 Oktober 2024 di Stadion Tridadi, Slemon dan Lapangan Sidomoyo, Godeyan, Slemon.
Teddy menilai bertambahnya jumlah peserta menjadi bukti bahwa sepak bola diminati lebih banyak talenta perempuan. Hal ini menjadi semangat dan motivasi dalam upaya memajukan sepak bola wanita di Indonesia agar semakin populer.
“Dengan semakin banyaknya masyarakat yang tertarik untuk menunjukkan bakatnya menjadi pesepakbola wanita, maka terbuka peluang besar untuk menemukan mereka yang benar-benar mempunyai talenta hebat atau daya juang yang tinggi agar bisa terus berkembang,” kata Teddy, Minggu 27 Oktober 2024.
“Dengan intensitas dan konsistensi pelaksanaan MilkLife Soccer Challenge, kami yakin Indonesia akan memiliki lebih banyak atlet sepak bola berkualitas di masa depan,” lanjut Teddy.
Teddy mengatakan, pertandingan dan turnamen yang rutin dan kompetitif diperlukan bagi setiap kelompok umur untuk menjadikan sepak bola putri sebagai olahraga yang digandrungi. Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge bertujuan untuk memperkuat ekosistem sepak bola perempuan akar rumput yang kuat di tanah air sejak usia dini.
“Yang perlu dilakukan untuk menanamkan kecintaan yang besar terhadap sepak bola wanita adalah dengan menekuni profesi tersebut sejak usia muda. Dengan diluncurkannya MilkLife Soccer Challenge, kami berharap anak perempuan dapat meningkatkan minat dan bakatnya dalam bermain sepak bola di lapangan.” Teddy menjelaskan.
“Kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya agar lebih banyak lagi sekolah sepak bola (SSB) yang membuka kelas putri agar talenta-talenta yang bermunculan bisa lebih ditingkatkan sehingga gagasan tim sepak bola putri Indonesia sukses di kancah dunia bisa lebih cepat terwujud.” Teddy menambahkan.
Sementara itu, Assistant Head Coach Milklife Soccer Challenge, Coach Asep Sunarya mengatakan, banyak peserta kompetisi yang berhasil menarik perhatian tim pencari bakat dengan menampilkan aksi-aksi prima di lapangan hijau.
“Peserta yang dipilih oleh tim pencari bakat akan berkesempatan untuk mengikuti MilkLife Extra Training. Program pelatihan khusus yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar sepak bola ini disutradarai oleh Timo Scheinmann, pelatih kepala MilkLife Soccer Challenge, yang memiliki lisensi UEFA A. Coaching. di Jerman sejak tahun 2007,” jelas Asep.
Asep mengatakan, para peserta yang dilatih akan membentuk tim yang akan bertanding pada ajang MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU 12 di Supersoccer Arena Kudus pada awal tahun 2025.